> >

Eskalasi Konflik di Suriah: Kelompok Oposisi Rebut Wilayah Strategis

Kompas dunia | 7 Desember 2024, 23:07 WIB
Seorang anggota kelompok pemberontak menembakkan senapan AK-47 ke udara untuk merayakan direbutnya Kota Hama, Suriah, Jumat (6/12/2024). (Sumber: AP Photo/Omar Albam)

DAMASKUS, KOMPAS.TV – Konflik di Suriah kembali memanas setelah kelompok bersenjata oposisi rezim Bashar al-Assad mulai memasuki pinggiran selatan Damaskus pada Sabtu (7/12/2024). Keberhasilan ini diraih setelah mereka menguasai ibu kota provinsi Quneitra di barat daya negara tersebut.

Sumber lokal menyebutkan bahwa kelompok oposisi terus melaju menuju pusat Damaskus, menciptakan ancaman baru bagi rezim Assad.

Mereka sebelumnya telah menguasai beberapa wilayah strategis, termasuk Provinsi Suwayda dan Daraa di selatan, serta kawasan penting lainnya dalam beberapa pekan terakhir.

Dilansir dari Anadolu, konflik antara pasukan rezim dan kelompok oposisi pertama kali pecah kembali pada 27 November di wilayah pedesaan Aleppo.

Selang tiga hari, pada 30 November, kelompok oposisi menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan memperluas kendali mereka di Provinsi Idlib.

Keberhasilan tersebut disusul dengan perebutan pusat kota Hama pada 5 Desember setelah pertempuran sengit. 

Kelompok oposisi juga merebut sejumlah permukiman di Provinsi Homs, wilayah yang secara strategis menjadi jalur menuju Damaskus.

Baca Juga: Kelompok Anti-Rezim Suriah Kuasai Distrik Strategis di Homs, Pasukan Pemerintah Semakin Tertekan

Pada 1 Desember, Tentara Nasional Suriah yang tergabung dalam kelompok oposisi meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan di distrik Tel Rifaat, Aleppo. 

Operasi ini menargetkan kelompok teroris PKK/YPG dan berhasil membebaskan kawasan tersebut dari elemen teroris, menurut pernyataan resmi oposisi.

 

Sementara itu, di selatan Suriah, kelompok oposisi menguasai Provinsi Suwayda dan Daraa pada Jumat (6/12/2024). Keberhasilan ini menjadi langkah signifikan bagi oposisi untuk mendekati ibu kota.

Perkembangan terbaru ini menempatkan rezim Assad dalam posisi sulit. Wilayah-wilayah strategis yang direbut oposisi, termasuk jalur menuju Damaskus, berpotensi melemahkan kontrol pemerintah. 

Baca Juga: Suriah Kembali Panas! Tentara Pemerintah Mundur dari Hama, Oposisi Rebut Kendali Kota

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU