> >

Tiga Komandan Militer Korea Selatan Diberhentikan Terkait Polemik Darurat Militer

Kompas dunia | 6 Desember 2024, 16:44 WIB
Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Seon-ho, kiri, menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Anggota Kontributor Pasukan Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS di markas besar NATO di Brussels, Kamis, 17 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Virginia Mayo)

SEOUL, KOMPAS.TV — Tiga komandan militer Korea Selatan yang terlibat dalam upaya singkat penerapan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol resmi diberhentikan dari jabatannya.

Keputusan itu diumumkan Kementerian Pertahanan pada Jumat (6/12/2024), menyusul kritik luas terhadap peran militer dalam insiden tersebut.

Dilansir dari Yonhap, ketiga pejabat militer yang diberhentikan adalah Letnan Jenderal Lee Jin-woo, Kepala Komando Pertahanan Ibu Kota; Letnan Jenderal Kwak Jong-keun, Kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat; dan Letnan Jenderal Yeo In-hyung, Komandan Intelijen Militer. 

Mereka sekarang telah dipindahkan ke unit lain sebagai bagian dari langkah disipliner.

Langkah pemberhentian para komandan militer itu diambil setelah Presiden Yoon Suk Yeol membuat keputusan mengejutkan dengan mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam.

Namun, kebijakan itu hanya bertahan beberapa jam sebelum dicabut akibat penolakan dari Parlemen yang dikuasai oleh oposisi utama.

Baca Juga: Ini Alasan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Cabut Status Darurat Militer

Selama periode singkat tersebut, militer membentuk komando darurat militer yang dipimpin oleh Jenderal Park An-su. 

Komando ini sempat mengeluarkan dekret untuk melarang seluruh aktivitas politik dan memobilisasi pasukan operasi khusus ke kompleks Majelis Nasional.

Penerapan darurat militer yang tiba-tiba memicu gelombang kritik dari berbagai pihak, termasuk oposisi utama yang menyoroti peran militer dalam mendukung langkah kontroversial tersebut.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yonhap


TERBARU