Zelenskyy: Putin Jadikan Tentara Korea Utara Tumbal Meriam Ukraina
Kompas dunia | 2 Desember 2024, 21:20 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadikan tentara Korea Utara tumbal untuk ditembak meriam.
Hal itu diungkapkan Zelenskyy di Istana Kepresidenan di Kiev, Ukraina, Minggu (1/12/2024) waktu setempat.
Ia menegaskan, sejumlah tentara Korea Utara telah tewas saat membantu Rusia dalam menghadapi pasukannya.
Baca Juga: Dikritik Zelensky, Kanselir Olaf Scholz Kunjungi Ukraina, Pertama Kali dalam 2,5 Tahun Terakhir
Oleh sebab itu, Zelenskyy yakin mereka hanya akan menjadi tumbal pasukan Rusia di garis depan.
Dikutip dari Kyodo News, Zelenskyy menegaskan adanya bukti 12.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
Meski begitu, ia menegaskan Kiev membutuhkan bukti, sebelum mengungkapkan jumlah korban tewas yang tepat.
Ia memprediksi akan ada lebih banyak tentara Korea Utara ke garis depan perang di masa depan.
Zelenskyy menegaskan, tak dapat disangkal Putin akan menggunakan mereka sebagai tumbal meriam untuk mengurangi kehilangan di pihak militer Rusia.
Dalam upaya untuk menarik puluhan ribu tentara tambahan Korea Utara, Zelenskyy mengatakan Rusia telah memperlakukan pasukan yang dikirim dengan baik.
Ia mengatakan apa yang mungkin lebih penting dalam jangka panjang, adalah bahwa tentara Korea Utara akan dilatih oleh militer Rusia dalam kondisi perang sebenarnya.
Mereka akan berusaha memperoleh pengetahuan tentang peperangan modern, seperti cara menggunakan drone dan teknologi terkini lainnya.
Baca Juga: Perang Dunia III Disebut Telah Terjadi, Ahli Ungkap Sudah Dimulai Sejak Kejadian Ini
Ia memperingatkan hal itu akan berdampak besar pada Asia dan wilayah lain jika mereka membawa kembali pengetahuan itu ke Korea Utara.
Zelenskyy pun menyampaikan terima kasihnya kepada Jepang, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan sejumlah negara Eropa, serta negara lain yang memberikan bantuan ke Ukraina dan memberikan saksi ke Rusia.
Namun, ia kembali menegaskan bahwa lebih banyak pertolongan diperlukan untuk memperkuat Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kyodo News