Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Dukung Rusia Serang Fasilitas Energi, Peringatkan Korea Selatan
Kompas dunia | 28 November 2024, 13:48 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Ukraina menyebut bahwa tentara Korea Utara mendukung Rusia menyerang fasilitas energi mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, Rabu (27/11/2024).
Umerov juga memberikan peringatan kepada Korea Selatan, bahwa Korea Utara terus menambah pengalaman perang tentaranya.
Baca Juga: Wapres Filipina Sara Duterte Digugat Pidana Kepolisian, Bukan Gegara Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr
Umerov mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol di Seoul.
Ia juga bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Shin Won-sik, dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun.
Dikutip dari Kyiv Independent, meski mengungkapkan sokongan Korea Utara ke Rusia dalam menyerang fasilitas energi Ukraina, ia tak merinci bagaimana Pyongyang membantu serangan Rusia tersebut.
Sepanjang perang, Korea Utara telah menjadi pendukung Moskow dalam menyuplai rudal balistik dan perluru artileri.
Rusia terus melancarkan serangan udara ke infrastruktur energi Ukraina selama musim semi.
Pejabat Ukraina telah mendapat peringatan bahwa kemungkinan Rusia akan melancurkan serangan ke pembangkit listrik mereka, di saar musim dingin mulai mendekat.
Korea Utara dilaporkan telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentaranya untuk membantu perang Rusia.
Bahkan mereka dilaporkan telah mengalami pertempuran menghadapi tentara Ukraina di Kursk.
Peringatan Umerov pun berlanjut bahwa tentara Korea Utara akan semakin berpengalaman dengan perangnya bersama Rusia.
“Bagi Republik Korea (Korea Selatan), aksi ini merupakan ancaman serius, karena tentara Korea Utara akan bertambah pengalaman berperangnya, yang bakal menambah tantangan keamanan di wilayah ini pada masa mendatang,” kata Umerov.
Baca Juga: Rekrut Tentara untuk Perang di Ukraina, Putin Tawarkan Iming-Iming Bebaskan Utang hingga Rp1,5 M
Sementara itu, pasokan senjata secara cepat untuk Ukraina dari Korea Selatan diyakini tak akan terjadi.
Hal itu dikarenakan batasan hukum Korea Selatan dalam menyediakan senjata ke zona tempur.
Presiden Yoon Suk-yeol sendiri mengungkapkan Seoul saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan menyediakan senjata pertahan untuk Ukraina, tanpa memberikan rinciannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kyiv Independent