Makin Dikultuskan, Kim Jong-un Jadikan Ulang Tahunnya Momen Sumpah Loyalitas Warga Korea Utara
Kompas dunia | 26 November 2024, 18:51 WIBSEOUL, KOMPAS.TV — Korea Utara memerintahkan rakyatnya untuk mengucapkan "sumpah loyalitas" pada 8 Januari, bertepatan dengan ulang tahun pemimpin Kim Jong-un.
Keputusan tersebut menggantikan ritual serupa yang biasanya dilakukan pada 1 Januari. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya untuk semakin memperkuat kultus pribadi Kim Jong-un sebagai pemimpin tunggal.
Dilansir dari Yonhap, Selasa (26/11/2024), Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa ritual sumpah loyalitas ini biasanya dilakukan pada awal tahun.
Warga Korea Utara dikumpulkan dalam pertemuan yang terkait dengan Partai Pekerja Korea atau kepemimpinan Kim Jong-un.
Selain itu, ritual serupa sebelumnya juga digelar pada 16 Februari, ulang tahun Kim Jong-il, dan 15 April, ulang tahun Kim Il-sung.
Namun, untuk pertama kalinya, ritual tersebut bakal digelar pada 8 Januari mendatang, tepat di hari ulang tahun Kim Jong-un.
Menurut seorang pejabat Kementerian Unifikasi, langkah tersebut diambil bertujuan untuk memperkuat idolisasi terhadap Kim Jong-un sebagai pemimpin tunggal.
"Ada kemungkinan Korea Utara akan memperluas penggunaan pin yang menampilkan potret Kim Jong-un dan menetapkan hari ulang tahunnya sebagai hari libur nasional," kata pejabat tersebut.
Perubahan ini juga terlihat dalam keputusan Korea Utara untuk menghentikan penggunaan kalender "juche," sistem penanggalan yang didasarkan pada tahun kelahiran Kim Il-sung, yakni 1912.
Kalender juche sendiri pertama kali diperkenalkan pada 1997 sebagai simbol ideologi mandiri Korea Utara.
Baca Juga: Kim Jong Un Sebut Hubungan Korea Utara dengan AS Tidak Akan Berubah, Tegaskan Sikap Bermusuhan
Rodong Sinmun, media resmi negara, mulai menghilangkan penggunaan kalender juche sejak edisi 13 Oktober lalu.
Tayangan televisi negara juga mengedit atau menghapus referensi tahun juche dalam liputannya.
Hubungan dengan China dan Rusia
Di sisi lain, kondisi ekonomi Korea Utara belum menunjukkan pemulihan signifikan, terutama dalam perdagangan dengan China, mitra dagang utamanya.
Selama Januari hingga September 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,49 miliar dollar AS, masih di bawah angka 1,62 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Hubungan Korea Utara dan China juga dikabarkan mendingin. Sebaliknya, Korea Utara meningkatkan hubungan dengan Rusia, yang terlihat dari lonjakan perdagangan kedua negara.
Kementerian Unifikasi mencatat peningkatan signifikan pada impor tepung gandum dan minyak olahan dari Rusia tahun ini.
Terkait potensi pengiriman pasukan tambahan ke Rusia, Kementerian Unifikasi memperkirakan Korea Utara lebih mungkin melakukan rotasi pasukan jika perang Rusia dengan Ukraina terus berlanjut.
Baca Juga: Kim Jong Un Saksikan Pameran Militer di Korut, Tank Misil hingga Roket Dipajang!
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Yonhap