Reaksi Rusia Usai Tentara Korea Utara Disebut Lakukan Pelecehan Seksual di Kursk, Langsung Dibela?
Kompas dunia | 22 November 2024, 13:17 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia langsung bereaksi usai tentara Korea Utara disebut melakukan pelecehan seksual di Kursk.
Mereka mengungkapkan laporan pelecehan seksual yang dilakukan tentara Korea Utara itu tak berdasar.
Kantor Kementerian Dalam Negeri Rusia di Kursk membantah kabar seorang guru dari Moskow menjadi korban kejahatan di wilayah itu.
Baca Juga: Putin Unjuk Kekuatan Serang Ukraina dengan Rudal Balistik Terbarunya, Langsung Tebar Ancaman
Kursk sendiri berdasarkan penilaian intelijen Barat dikatakan sebagai tempat tentara Korea Utara membantu Rusia memerangi pasukan Ukraina.
Dikutip dari Newsweek, pada pernyataannya Selasa (19/11/2024), Kementerian itu menggambarkan laporan tersebut sebagai informasi yang salah.
Respons yang sama diungkapkan keesokan harinya dari Universitas Persahabatan Rakyat di Rusia.
Pada postingannya di media sosial Vkontakte, universitas di Moskow tersebut mengungkapkan laporan yang tersebar di Telegram itu palsu.
Laporan dari beberapa situs berita berbahasa Rusia pekan ini memuat tangkapan layar yang menyerupai pernyataan resmi di situs universitas tersebut.
Pada laporan tersebut menuduh sekelompok tentara Korea Utara yang mabuk di Kursk melakukan pelecehan seksual terhadap anggota fakultas universitas yang disebut dikirim memberikan layanan penerjemah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek