> >

Khawatir Serangan Rusia Usai Biden Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh, AS Tutup Kedutaan di Ukraina

Kompas dunia | 20 November 2024, 17:45 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Darurat Ukraina pada 13 November 2024, petugas penyelamat memadamkan kebakaran di sebuah gedung yang hancur akibat serangan Rusia di Brovary, di dekat Kiev, Ukraina. (Sumber: Ukrainian Emergency Service via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ukraina ditutup usai menerima peringatan tentang potensi serangan udara signifikan dari Rusia ke Kiev, Rabu (20/11/2024). Pemerintah AS menutup kedutaan di Kiev sebagai langkah antisipasi serangan udara tersebut.

Kedubes AS di Ukraina juga menginstruksikan stafnya dan warga AS di Kiev untuk siap-siap berlindung jika ada alarm serangan udara. Namun, pihak kedutaan tidak menjelaskan secara detail mengenai potensi serangan udara Rusia.

Baca Juga: Pentagon: Tidak Ada Indikasi Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Peringatan dan penutupan kedubes tersebut cukup tidak biasa karena Rusia kerap mengirim serangan udara ke Ukraina, termasuk ibu kota Kiev. 

Peringatan itu dikeluarkan pemerintah AS usai Gedung Putih mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh ATACMS digunakan menyerang wilayah Rusia. Izin dari pemerintahan Joe Biden ini dikecam keras oleh Rusia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa izin penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang negaranya dapat berarti perang NATO lawan Rusia.

"Itu akan berarti bahwa negara-negara NATO, AS, negara-negara Eropa sedang berperang lawan Rusia," kata Putin dikutip Associated Press.

"Dan jika itu terjadi, maka ingatlah bahwa konflik ini akan sama sekali berubah. Kami akan mengambil kebijakan yang pantas berdasarkan ancaman yang kami hadapi."

Pemerintah Ukraina sendiri menyambut baik izin penggunaan rudal jarak jauh oleh AS. Pasukan Ukraina pun saat ini telah memasuki wilayah Rusia dan berperang di daerah Kursk.

“Semakin jauh jangkauan serangan Ukraina, semakin cepat perang akan berakhir,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU