Pentagon: Tidak Ada Indikasi Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Kompas dunia | 20 November 2024, 16:08 WIBBaca Juga: Korsel Sebut Pasukan Korut Bertempur di Rusia, Bertugas di Brigade Udara dan Korps Marinir
Ia juga menambahkan, tentara Korea Utara kini dianggap sebagai target sah bagi pasukan Ukraina.
Perkembangan terbaru ini terjadi saat Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keprihatinannya terhadap risiko eskalasi konflik global.
Trump, yang berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam sehari, memperingatkan bahwa dunia semakin mendekati Perang Dunia III.
“Bumi ini tidak pernah berada sedekat ini dengan Perang Dunia III,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan, Senin (18/11/2024).
Ia menyerukan penghentian segera seluruh bentuk permusuhan antara Rusia dan Ukraina.
Namun, pendekatan Trump yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat.
Banyak pihak memprediksi ia akan memaksa Ukraina memberikan konsesi besar kepada Rusia demi menghentikan konflik.
Pentagon, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, terus bergerak untuk memastikan Ukraina mendapatkan bantuan militer yang diperlukan sebelum masa jabatan Biden berakhir.
Pentagon berencana mengalokasikan anggaran senjata senilai 7,1 miliar dollar AS, yang terdiri dari 4,3 miliar dollar AS dari anggaran tambahan 2024 dan 2,8 miliar dollar AS dari dana surplus yang dihemat melalui perhitungan ulang nilai sistem senjata yang dikirimkan.
“Kami berkomitmen menggunakan seluruh otoritas yang telah diberikan oleh Kongres,” ujar Singh.
“Kami ingin memastikan Ukraina memiliki semua yang mereka butuhkan untuk berhasil di medan perang, baik dalam jangka pendek maupun panjang," ujarnya.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The National