AS Setujui Penjualan Peralatan Militer Senilai Rp 1,5 Triliun untuk Ukraina
Kompas dunia | 20 November 2024, 15:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV — Pemerintah Amerika Serikat telah menyetujui penjualan peralatan dan layanan militer senilai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun kepada Ukraina. Langkah ini bertujuan memperkuat pertahanan Ukraina di tengah konflik yang masih berlangsung dengan Rusia.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Selasa (19/11/2024), Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (Defense Security Cooperation Agency/DSCA) menyebut penjualan ini sejalan dengan tujuan keamanan nasional AS dan mendukung stabilitas politik serta kemajuan ekonomi di Eropa.
"Paket ini akan mendukung kebijakan luar negeri Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra kami, yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan," demikian pernyataan DSCA dikutip dari Anadolu.
Paket tersebut mencakup perbaikan kendaraan militer, pelatihan, bantuan teknis, logistik, serta publikasi yang mendukung operasi pertahanan Ukraina.
Langkah ini diumumkan di tengah laporan bahwa pemerintahan Biden telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim berhasil mencegat enam rudal ATACMS yang diduga diluncurkan Ukraina di wilayah Bryansk.
Baca Juga: Biden Dituding Picu Perang Dunia III usai Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal AS
Jika klaim ini benar, maka serangan tersebut menandai penggunaan pertama rudal jarak jauh ini oleh Ukraina sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky enggan memberikan komentar terkait dugaan serangan rudal tersebut.
Selain itu, laporan terbaru menunjukkan bahwa Korea Utara memang mengirimkan pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu