> >

Bersiap Perang, Kim Jong-Un Ingin Senjata Nuklir Korea Utara Diperkuat Tanpa Batas

Kompas dunia | 18 November 2024, 21:18 WIB
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menemui pasukan Korea Utara di tengah latihan militer di sebuah daerah di Korea Utara, 13 Maret 2024. Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara dan diterbitkan kantor berita KCNA. (Sumber: KCNA/KNS via Associated Press)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan agar senjata nuklir negaranya diperkuat tanpa batas.

Keinginan Kim Jong-un tersebut sebagai upaya melawan apa-apa dari lawan-lawannya yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Utara KCNA dikutip dari DW, hal itu diungkapkan Kim Jong-un saat berbicara di depan komandan battalion dan instruktur politiknya, Jumat (15/11/2024).

Baca Juga: Pemimpin Iran Ali Khamenei Diisukan Koma, Fotonya dalam Kondisi Bugar Langsung Muncul

Ia menambahkan, fokus militer saat ini adalah berupaya untuk menyelesaikan persiapan perang.

“Ia dengan sungguh-sungguh menyerukan kepada semua peserta untuk berusaha sekuat tenaga demi mewujudkan perbaikan substansial dan mendasar dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam berperang,” tulis KCNA.

Kim Jong-un juga mengkritik AS karena memperbarui strategi nuklirnya dengan Korea Selatan.

Termasuk kerja sama militer mereka yang meningkat dengan Jepang.

Kim Jong-un pun menyebut keduanya sebagai NATO Asia, dan pemicu esklasi tensi di kawasan.

Pada September, Kim Jong-un telah berjanji bahwa mereka akan meningkatkan senjata nuklirnya secara eksponensial.

Hal itu untuk merespons apa yang disebutnya sebagai ekspansi gegabah dari blok militer di kawasan itu yang dipimpin AS.

Baca Juga: Serangan Israel Bunuh Juru Bicara Hizbullah di Beirut, Hamas Ikut Bereaksi

Kim Jong-un kerap menyalahkan AS atas meningkatnya persenjataan Korea Utara.

Pada kesepatan itu, Kim Jong-un juga mengecam dukungan AS kepada Ukraina dalam konflik dengan Rusia.

Ia menuduh Washington dan sekutnya menggunakan Ukraina sebagai “pasukan kejutan” untuk meningkatkan pengaruh militer AS.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : DW


TERBARU