> >

Balas Pengerahan Tentara Korut di Rusia, Biden Akhirnya Izinkan Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh AS

Kompas dunia | 18 November 2024, 11:44 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tampak mendengarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, AS, 26 September 2024. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh, File)

MANAUS, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang disuplai AS untuk menyerang Rusia. 

Hal ini diungkapkan sumber sejumlah pejabat AS anonim seperti dilansir dari Associated Press, Senin (18/11/2024).

Keputusan ini membuat Kiev dapat menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACM) untuk melakukan serangan lebih dalam ke wilayah Rusia.

Keputusan ini merespons langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan pasukan Korea Utara di perbatasan utara Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki tentara Ukraina.

Baca Juga: Rusia Tunggu Janji Trump soal Usulan Perdamaian Timur Tengah dan Ukraina

Langkah Biden ini juga menyusul kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Trump menyebut ia akan segera menghentikan perang Rusia-Ukraina. Namun, kebijakan pemerintahan Trump terkait apakah akan meneruskan bantuan militer ke Ukraina atau tidak, masih dipertanyakan. 

Selama berbulan-bulan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus mendesak agar pembatasan penggunaan senjata rudal ATACM dari AS dicabut dan Kiev diizinkan menyerang Rusia. Menurut Zelensky, larangan AS membuat Ukraina mustahil menghentikan serangan-serangan Rusia terhadap kota-kota dan insfrastruktur listrik Ukraina.

Pada Minggu (17/11), Zelensky dilaporkan bereaksi atas laporan pencabutan pembatasan senjata itu.

“Hal-hal semacam itu tidak diumumkan, rudal akan berbicara dengan sendirinya.”

Pernyataan Zelensky dilontarkan usai ia mengunggah ucapan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa setidaknya 8 orang dalam serangan Rusia di Sumy, di utara Ukraina.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU