> >

Warga Zhuhai Berduka atas 35 Orang yang Tewas dalam Serangan Penabrakan Mobil

Kompas dunia | 13 November 2024, 18:30 WIB
Seorang pria meletakkan karangan bunga di luar Zhuhai Peoples Fitness Plaza tempat seorang pria menabrakkan mobilnya ke orang-orang yang tengah berolahraga di pusat olahraga tersebut, di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, Rabu (13/11/2024). (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

ZHUHAI, KOMPAS.TV — Warga di Kota Zhuhai, China memberikan penghormatan pada 35 warganya yang tewas akibat insiden seorang pengemudi yang menabrakkan kendaraannya ke sebuah kompleks olahraga, Rabu (13/11/2024). Penyerang itu menabrak orang-orang menggunakan mobil saat mereka sedang berolahraga.

Polisi hanya memberikan sedikit informasi tentang penyerang berusia 62 tahun itu. Polisi hanya memberikan informasi bahwa pelaku penyerangan adalah seseorang bermarga Fan, yang melakukan penabrakan karena kesal dengan masalah perceraiannya. Fan segera ditangkap setelah penyerangan itu, saat ia mencoba melarikan diri dari tempat kejadian di Kota Zhuhai pada Senin (11/11) malam.

Serangan itu juga membuat 43 orang lainnya terluka parah. Penyerangan terjadi pada malam Zhuhai Airshow yang disponsori oleh Tentara Pembebasan Rakyat yang diadakan setiap dua tahun sekali.

Pada hari Selasa dan Rabu, warga Zhuhai meletakkan bunga untuk menghormati para korban di luar Zhuhai People's Fitness Plaza di provinsi bagian selatan, Guangdong. Kehadiran polisi di tempat kejadian perkara awalnya sedikit, meskipun jumlah petugas bertambah di kemudian hari. Kompleks olahraga itu saat ini ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga: China Bakal Danai Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo, Kesepakatan Tercapai

Polisi mengizinkan masyarakat untuk meletakkan karangan bunga di luar pintu masuk kompleks olahraga, tetapi para relawan kemudian dengan cepat memindahkan bunga-bunga tersebut ke dalam pusat olahraga.

"Semoga tidak ada penjahat di surga," kata sebuah pesan di salah satu karangan bunga. "Perbuatan baik akan diberi pahala dan perbuatan jahat akan dihukum," ucap pesan yang lain.

Pihak berwenang Tiongkok sangat berhati-hati dengan apa yang dikatakan di depan umum terkait bencana besar atau kekerasan. Pemerintah China juga kerap menyensor laporan saksi mata. Butuh waktu hampir 24 jam setelah serangan sebelum informasi dengan jumlah korban yang pasti dirilis.

Namun demikian, video amatir kejadian itu sudah diunggah oleh Guru Li, seorang seniman yang berubah menjadi pembangkang yang mengelola akun X dengan 1,7 juta pengikut yang mengunggah video yang dikumpulkannya dari warga China. 

Sementara itu, warga Zhuhai masih mencerna berita tentang serangan tersebut.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU