> >

Trump Disebut Tak Akan Ganti Rezim Ayatollah Ali Khamenei, tapi Iran Akan Dilemahkan

Kompas dunia | 8 November 2024, 12:20 WIB
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, berbicara dengan latar belakang mantan ibu negara, Melania Trump, setelah memberikan suara pada Pilpres AS di Morton and Barbara Mandel Recreation Center, Palm Beach, Florida, Selasa (5/11/2024). (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Eks utusan Donald Trump mengatakan pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) itu tak berniat mengganti rezim pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Namun, Trump akan mencari cara mengisolasi dan memperlemah Iran ketika dirinya akan resmi menjadi Presiden AS pada Januari nanti.

Adalah bekas Utusan Khusus AS untuk Iran di era Trump, Brian Hook yang mengatakan hal tersebut, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Putin Puji Trump Usai Menang Pilpres AS: Ia Pria Pemberani

Hook diyakini akan menjadi pemimpin transisi tim di Departemen Luar Negeri AS di kepemimpinan Trump.

Hook mengatakan bahwa kebijakan Trump itu tersembunyi di depan mata, mengacu pada keputusan Trump pada periode pertama ia menjabat pada 2017 hingga 2021.

Ketika itu, presiden dari partai Republik tersebut bersikap keras terhadap Iran, meninggalkan perjanjian nuklir AS-Iran, dan menerapkan kampanye sanksi tekanan maksimum ke negara itu.

Dia juga membina hubungan dengan negara-negara Arab Sunni, yang pada akhirnya menjabat sebagai perantara Perjanjian Abraham antara Israel dan sejumlah negara Muslim.

“Presiden Trump memahami bahwa penyebab utama ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah rezim Iran,” kata Hook dikuip dari The Times of Israel.

Menurutnya, hal itu sangat kontras dengan era Pemerintahan Joe Biden yang menurutnya mengambil kebijakan peredaan dan akomodasi dengan Iran.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Times of Israel


TERBARU