> >

Iran Nilai Kemenangan Trump sebagai Peluang AS Tinjau Kebijakan yang Salah

Kompas dunia | 7 November 2024, 23:45 WIB
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, hari Minggu, 27 Oktober 2024 menegaskan negaranya tidak mencari konflik militer, namun siap mempertahankan diri dan akan memberikan respons “sepadan” terhadap serangan terbaru Israel. (Sumber: Anadolu)

TEHERAN, KOMPAS.TV — Iran berpandangan bahwa kemenangan Donald Trump di pilpres menjadi kesempatan Amerika Serikat (AS) untuk meninjau kebijakan yang salah.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian meremehkan dampak kemenangan Trump, dengan menegaskan bahwa hasil pemilu tersebut tidak akan memengaruhi negaranya. 

Pezeshkian menambahkan bahwa Iran telah memprioritaskan pengembangan hubungan dengan negara-negara Islam dan tetangga.

"Kami tidak peduli siapa yang memenangkan pemilu AS," ujar Pezeshkian kepasa kantor berita resmi IRNA, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (7/11/2034). 

Pezeshkian menegaskan bahwa hubungan Iran saat ini difokuskan pada negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menyampaikan bahwa kemenangan Trump dapat menjadi momen bagi AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakan-kebijakan masa lalu yang dianggap Iran sebagai “kesalahan besar.”

"Kami memiliki pengalaman yang sangat pahit dengan kebijakan berbagai pemerintahan AS di masa lalu," ungkap Baghaei, merujuk pada kebijakan AS yang dinilai sering merugikan kepentingan Iran. 

“Kemenangan ini adalah peluang bagi AS untuk mengkaji kembali kebijakan sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga: Pemimpin Iran Ali Khamenei Sebut Hamas dan Hizbullah Terus Berjuang untuk Kekalahan Israel

Hubungan antara Iran dan AS telah memburuk sejak Revolusi Islam pada 1979 yang menggulingkan pemerintahan pro-Barat di Iran.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Arabiya


TERBARU