Adik Kim Jong Un Kecam Latihan Gabungan AS, Tegaskan Pentingnya Kekuatan Nuklir Korea Utara
Kompas dunia | 5 November 2024, 12:23 WIBSEOUL, KOMPAS.TV – Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un sekaligus salah satu pejabat tinggi Korea Utara, mengkritik tajam latihan militer gabungan antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang yang digelar akhir pekan lalu.
Ia menyebut latihan tersebut sebagai bukti kuat bagi negaranya untuk terus meningkatkan kemampuan nuklir, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Korea Utara, Selasa (5/11/2024).
Dilansir dari Yonhap, latihan udara gabungan yang melibatkan pesawat pembom B-1B Amerika Serikat dan jet tempur dari ketiga negara tersebut digelar Minggu (3/11/2024) di perairan timur Pulau Jeju, Korea Selatan.
Latihan tersebut merupakan tanggapan atas uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-19 oleh Korea Utara pekan lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim Yo-jong, yang menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Pekerja, menyebut latihan gabungan itu sebagai aksi "paling bermusuhan dan sangat berbahaya" bagi keamanan Korea Utara.
“Latihan ini adalah bukti mutlak dari pentingnya dan urgensi kebijakan pembangunan kekuatan nuklir kami,” kata Kim Yo-jong dikutip dari Yonhap.
Kim Yo-jong juga menyoroti meningkatnya kehadiran militer Amerika Serikat di Semenanjung Korea sepanjang tahun ini.
Pesawat pembom strategis AS telah melakukan empat kali kunjungan ke kawasan tersebut sebagai unjuk kekuatan terhadap ancaman Korea Utara.
Baca Juga: Korea Utara Tolak Kecaman PBB Soal Peluncuran ICBM, Adik Kim Jong Un Sebut Sikap Guterres Memihak
Selain itu, dua latihan udara gabungan juga telah digelar oleh AS, Korea Selatan, dan Jepang pada 2024.
Tidak hanya itu, ketiga negara juga menggelar latihan militer trilateral dengan nama “Freedom Edge” pada bulan Juni lalu, sebagai upaya memperkuat kemampuan mereka dalam menangkal ancaman dari Korea Utara.
Menurut Kim Yo-jong, latihan-latihan tersebut telah meningkatkan ketegangan dan menjadi ancaman serius bagi perdamaian di kawasan.
“Peningkatan drastis dari latihan perang seperti Freedom Edge bukan hanya mengancam negara kami, tetapi juga mengganggu perdamaian dan keamanan kawasan,” kata Kim.
Kim Yo-jong menambahkan bahwa ancaman militer yang terus meningkat dari “musuh-musuh” Korea Utara semakin menegaskan kebijakan negaranya untuk memperkuat kekuatan nuklir sebagai langkah yang benar dan mendesak.
Ia menyebut pengembangan nuklir ini sebagai “pilihan paling tepat” bagi Korea Utara dalam menghadapi situasi keamanan yang kian memanas.
“Ancaman militer yang semakin histeris dari musuh hanya akan semakin memperjelas urgensi dari kebijakan kami, dan kami akan terus melaksanakan langkah ini dengan dinamika serta intensitas yang sesuai,” katanya menegaskan.
Baca Juga: Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba ICBM Hwasong-19, Kim Jong-un Sebut Posisi Nuklir Tak Terbantahkan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Yonhap