Iran Melunak, Respons Militer ke Israel Bisa Berubah tapi Syaratnya Setuju Gencatan Senjata di Gaza
Kompas dunia | 4 November 2024, 23:15 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Iran tampaknya mulai melunak terkait respons militer atas serangan Israel ke negara itu pada akhir bulan lalu.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu (3/11/2024), mengungkapkan bahwa negaranya akan merespons serangan Israel ke wilayahnya.
Tetapi ia menegaskan sifat dan intensitasnya bisa berubah jika Israel menghentikan agresinya di wilayah tersebut dan menyetujui gencatan senjata.
Baca Juga: China Diyakini Bangun Kapal Induk Misterius, Gambar Satelit Ungkap Bentuknya yang Tak Biasa
Pezeshkian mengungkapkan hal tersebut saat pertemuan kabinet di Teheran.
Ia mencatat bahwa pemimpin dari Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa telah berjanji kepada Iran, mereka akan mengumumkan gencatan senjata di Gaza jika Teheran menahan diri tak menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Juli lalu.
“Israel berusaha memprovokasi perang dengan membunuh Haniyeh di hari pertama pemerintahan kami bekerja,” kata Pezeshkian dikutip dari Anadolu.
Pezeshkian mengatakan Iran telah menunjukkan pengendalian diri berdasarkan saran dari beberapa negara.
Hal itu dengan harapan dapat mencapai gencatan senjata dan mengakhiri pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak yang tak bersalah.
“Jika mereka mempertimbangkan kembali tindakan mereka, menyetujui gencatan senjata, dan berhenti membunuhi orang-orang yang tertindas dan tak bersalah di wilayah itu, hal ini dapat mempengaruhi jenis dan intensitas tanggapan kami,” tambahnya.
Baca Juga: Tiba di Kursk, Tentara Korea Utara Disebut Langsung Dihajar Tembakan Pasukan Ukraina
Sejak serangan ke Iran, Israel sendiri meningkatkan level peringatan dan mengerahkan pertahanan udara buatan AS, THAAD, untuk mengantisipasi respons Iran.
Pada Sabtu (2/11/2024), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah AlI Khamenei berjanji memberikan respons keras terhadap AS dan Israel untuk aksi mereka di Teheran.
Serangan Israel ke Iran merupakan pembalasan atas peluncuran 180 rudal Teheran di awal Oktober, yang merupakan pembalasan atas pembunuhan Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Komandan Korps Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu Agency