> >

Hizbullah Lancarkan Serangan Roket ke Pangkalan Intelijen Israel, 19 Orang Terluka di Tel Aviv

Kompas dunia | 2 November 2024, 18:00 WIB
Polisi Israel bekerja di lokasi tempat proyektil yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah rumah di Tira, Israel tengah, Sabtu, 2 November 2024. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

TEL AVIV, KOMPAS.TV — Sebanyak 19 orang dilaporkan terluka di wilayah Sharon, Israel tengah, pada Sabtu (2/11/2024) dini hari setelah militer Israel melaporkan peluncuran tiga roket dari Lebanon. Kelompok Hizbullah mengklaim serangan tersebut menargetkan pangkalan intelijen Israel di dekat Tel Aviv.

Dalam pernyataannya, Hizbullah menyatakan mereka menembakkan rentetan roket ke pangkalan intelijen Glilot yang berada di pinggiran Tel Aviv. 

Dilansir dari The National, serangan itu ditujukan pada unit intelijen militer Israel, 8200, yang dianggap sebagai salah satu pusat penting bagi operasi intelijen Israel di kawasan.

Serangan roket ini menyebabkan tujuh orang terluka di kota Tira, Israel tengah. Menurut layanan ambulans nasional Israel, para korban mengalami luka-luka ringan hingga sedang, sementara dua orang lainnya mengalami gejala stres akibat serangan tersebut. 

Kota Tira, yang mayoritas penduduknya adalah warga Arab, terletak sekitar 25 kilometer timur laut Tel Aviv, dekat perbatasan dengan Tepi Barat.

Sirine peringatan dilaporkan berbunyi di beberapa wilayah di Israel tengah tak lama setelah roket diluncurkan dari Lebanon. 

Militer Israel menyatakan bahwa sejumlah roket berhasil diintersepsi, sementara satu proyektil diduga jatuh di area tertentu yang saat ini masih dalam penyelidikan.

Baca Juga: Hizbullah Lakukan Serangan Roket Paling Mematikan ke Israel, Tewaskan 7 Orang

Serangan dari Hizbullah ini terjadi hanya sehari setelah Israel melakukan serangkaian serangan udara intensif di desa-desa pertanian Lebanon timur laut. 

Serangan pada Jumat (1/11/2024) tersebut menewaskan setidaknya 52 orang di Lembah Bekaa, Lebanon, dan memaksa lebih banyak keluarga untuk mengungsi dengan hanya membawa barang-barang yang bisa mereka bawa.

Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon ini terus meningkat sejak Oktober tahun lalu, ketika roket dan drone Hizbullah mulai menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas.

Ketegangan memuncak setelah serangan besar yang dipimpin Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang kemudian memicu perang berkepanjangan di Gaza. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : The National


TERBARU