> >

Kamala Harris Hadapi Protes Terkait Kebijakan Gaza saat Kampanye Jelang Pilpres AS

Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 18:33 WIB
Wakil Presiden AS dan kandidat Demokrat Kamala Harris, yang berkampanye di Washington, DC, menghadapi protes dari ratusan orang yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan pemerintahannya di Gaza. (Sumber: Anadolu Agency)

Baik pemilih Demokrat maupun Republik sama-sama mengkhawatirkan potensi perluasan perang. 

Mereka memiliki pandangan yang berbeda terkait siapa yang bertanggung jawab atas eskalasi konflik.

Sekitar 6 dari 10 pemilih menyalahkan kelompok militan Palestina Hamas, pemerintah Iran, serta kelompok militan Lebanon, Hezbollah, atas eskalasi tersebut. 

Namun, pandangan berbeda muncul terkait tanggung jawab Israel.

Sekitar 4 dari 10 pemilih berpikir bahwa pemerintah Israel juga memiliki tanggung jawab besar atas eskalasi ini, dengan perbedaan yang mencolok antara pemilih Demokrat dan Republik.

Baca Juga: Khawatir Donald Trump Jadi Presiden, Bill Gates Donasikan Rp 780 Miliar untuk Kampanye Kamala Harris

Dalam hal respons kebijakan, mayoritas pemilih mendukung penerapan sanksi ekonomi terhadap Iran, yang diyakini dapat menghambat dukungan terhadap kelompok-kelompok seperti Hizbollah dan Hamas. 

Namun, dukungan terhadap bantuan militer AS bagi Israel terpecah, dengan sebagian besar pemilih cenderung menolak pengiriman dana pemerintah untuk mendukung militer Israel.

Keterlibatan militer langsung Amerika Serikat dalam bentuk pengiriman pasukan juga mendapat penolakan luas. 

Sekitar separuh pemilih menentang gagasan ini, sementara hanya 2 dari 10 pemilih yang mendukung pengiriman pasukan AS untuk membantu Israel.

Meski upaya gencatan senjata terus diusahakan oleh pemerintah AS, tetapi banyak pemilih yang merasa AS sudah melakukan semaksimal mungkin dalam mendorong tercapainya perdamaian antara Israel, Hamas, dan Hezbollah. 

Survei tersebut menunjukkan bahwa sekitar 5 dari 10 pemilih berpendapat AS sudah melakukan yang terbaik, sementara 3 dari 10 pemilih merasa pemerintah bisa berbuat lebih banyak.

Di sisi lain, perbedaan pandangan partisan terlihat dalam hal keterlibatan AS dalam gencatan senjata.

Pemilih Republik lebih cenderung menginginkan keterlibatan AS yang lebih sedikit dibandingkan pemilih Demokrat.

3 dari 10 pemilih Republik merasa AS seharusnya lebih mengurangi keterlibatan dalam upaya gencatan senjata.

Baca Juga: Biden Terus Dukung Pembunuhan Massal Israel, Arab-Amerika Cenderung Pilih Trump Dibanding Harris

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Anadolu/Associated Press


TERBARU