> >

Elon Musk Tuding Balik Pengkritik Trump: Justru Merekalah Ancaman Nyata bagi Demokrasi, Bukan Trump

Kompas dunia | 28 Oktober 2024, 09:07 WIB
Elon Musk memberi isyarat saat berpidato di Life Center Church di Harrisburg, Pa., Sabtu, 19 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)

LANCASTER, KOMPAS.TV — Triliuner teknologi Elon Musk, berbicara dalam sebuah town hall meeting atau pertemuan perusahaan untuk mendukung Donald Trump dari Partai Republik, Sabtu malam, atau Minggu pagi waktu Indonesia (27/10/2024) di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) . 

Dalam acara tersebut, Musk meremehkan serangan 6 Januari 2021 terhadap Gedung Capitol AS. Musk mendesak para pendukung untuk memberikan suara lebih awal di negara bagian pemilihan kunci, sambil menggambarkan surat suara melalui pos sebagai "resep untuk penipuan".

Sesi diskusi yang berlangsung di aula sebuah hotel di pusat kota Lancaster ini mencakup beragam topik, mulai dari eksplorasi luar angkasa, Tesla Cybertruck, hingga masalah imigrasi dan efektivitas obat-obatan psikiatri. 

Acara ini merupakan bagian dari upaya Musk melalui super PAC miliknya untuk memperkuat posisi Trump di negara bagian kunci menjelang pemilu 5 November. Trump sendiri akan berhadapan dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Musk, yang dijanjikan Trump akan mendapat peran dalam pemerintahan jika ia terpilih bulan depan, menghabiskan hampir dua jam menjawab pertanyaan dari para peserta town hall.

Baca Juga: Trump Ungkap Kim Jong-Un Bukan Musuh AS Paling Berbahaya, tapi Sebut Sosok-Sosok Ini

Meskipun sebagian besar pertanyaan bernada dukungan dan mencakup berbagai isu, satu pertanyaan muncul dengan nada kritis. Seorang pria bertanya tentang apa yang akan dikatakan Musk terhadap kekhawatiran bahwa kemenangan Trump bisa menyebabkan mundurnya demokrasi di AS, mengingat keterlibatan Trump dalam insiden 6 Januari 2021.

Musk menganggap itu adalah pertanyaan yang adil, tetapi ia menekankan, "Serangan 6 Januari oleh para pendukung Trump sering kali digambarkan sebagai sejenis pemberontakan kekerasan, padahal kenyataannya tidak seperti itu."

Pernyataan Musk itu langsung disambut tepuk tangan dari hadirin. 

Lebih dari 100 petugas penegak hukum terluka dalam serangan itu, beberapa dipukuli dengan senjata mereka sendiri, ketika massa pendukung Trump yang percaya pada klaim palsu bahwa Pemilu AS 2020 dicurangi, menyerbu Capitol untuk menghentikan sertifikasi suara.

Musk mengeklaim, "Orang-orang yang menuduh Trump sebagai ancaman terhadap demokrasi, justru adalah ancaman bagi demokrasi itu sendiri."

Komentar ini pun kontan menuai sorakan dari kerumunan ratusan orang yang memenuhi ballroom.

Banyak lainnya menyaksikan acara ini melalui X, platform media sosial yang dibeli Musk dua tahun lalu.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU