> >

Israel Dilaporkan Kirim Peringatan ke Iran Sebelum Serangan Hari Ini, Tuntut Tidak Membalas

Kompas dunia | 26 Oktober 2024, 21:05 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah kiri), menteri pertahanan Yoav Gallant (tengah kanan) dan pejabat Israel lainnya di markas militer Israel di Tel Aviv selama serangan udara. (Sumber: Axios)

WASHINGTON, KOMPAS TV — Sebelum melancarkan serangan udara hari Sabtu, 26 Oktober 2024, Israel dilaporkan mengirimkan pesan kepada Iran sehari sebelumnya, pada Jumat, menuntut Teheran tidak merespons serangan tersebut.

Pesan itu menurut tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut, seperti laporan Axios hari Sabtu, 26 Oktober 2024, bertujuan untuk mengendalikan eskalasi yang sudah memanas antara kedua negara dan mencegah perluasan konflik.

Serangan udara Israel terjadi dalam tiga gelombang pada Sabtu pagi waktu setempat. Gelombang pertama menyasar sistem pertahanan udara Iran, sedangkan gelombang kedua dan ketiga menargetkan pangkalan misil dan drone, serta beberapa lokasi produksi senjata.

Iran mengklaim berhasil mengatasi serangan-serangan ini, dengan hanya mengalami “kerusakan terbatas” pada sasaran militer di seluruh negeri. Pihak Israel menyatakan bahwa serangan ini sebagai balasan atas serangan besar-besaran Iran pada 1 Oktober yang melibatkan misil balistik.

Pesan dari Israel kepada Iran disampaikan melalui sejumlah pihak ketiga. “Israel memberi tahu Iran sebelumnya mengenai apa yang akan mereka serang secara umum dan apa yang tidak akan mereka serang,” ungkap salah satu sumber.

Dua sumber lainnya menambahkan bahwa Israel memperingatkan Iran agar tidak merespons serangan tersebut, dengan menekankan bahwa jika Iran membalas, Israel akan melancarkan serangan yang lebih besar, terutama jika warga sipil Israel terbunuh atau terluka, seperti laporan Axios.

Baca Juga: Iran Klaim Sukses Halau Serangan Israel, Tel Aviv Sebut Targetkan Tempat Produksi Rudal

Pemandangan ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Israel mengaku telah melancarkan serangan ke Iran pada Sabtu. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

Hingga kini, Kantor Perdana Menteri Israel belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar. Di sisi lain, Iran menyatakan mereka tidak menginginkan perang total dengan Israel, tetapi tetap siap membalas jika diserang.

Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan dalam sebuah briefing dengan wartawan bahwa bila Iran meningkatkan respons terhadap serangan Israel, pihak Israel “terpaksa melakukan pembalasan.”

Seorang pejabat AS juga menyatakan bahwa AS tidak berpartisipasi dalam operasi Israel ini, namun siap mendukung Israel jika Iran membalas. “Ini seharusnya menjadi akhir dari saling balas serangan langsung antara Israel dan Iran,” tambah pejabat tersebut. “Jika Iran menyerang Israel lagi, akan ada konsekuensinya. Kami telah mengkomunikasikan hal ini secara langsung dan tidak langsung kepada Iran.”

Salah satu saluran untuk menyampaikan pesan Israel kepada Iran adalah Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldcamp. “Saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran tentang perang dan ketegangan yang meningkat di kawasan. Mengenai hal ini, saya mendesak untuk menahan diri. Semua pihak harus bekerja untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” tulis Veldcamp di X beberapa jam sebelum serangan Israel.

Pejabat AS memperkirakan Iran mungkin akan memberikan respons terbatas terhadap serangan Israel dalam beberapa hari mendatang, memberi peluang bagi Israel untuk tidak memperpanjang siklus serangan balasan.

“Tujuan kami adalah mempercepat diplomasi dan menurunkan ketegangan di kawasan Timur Tengah,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett. “Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangan terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini bisa berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut.”

Baca Juga: Israel Serang Basis Militer Iran, Dua Tentara Tewas

Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari pada Sabtu (26/10/2024), mengungkapkan Israel telah melakukan serangan ke Iran. (Sumber: IDF Via AP)

IDF sebelumnya menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan “serangan tepat sasaran” pada sasaran militer di Iran sebagai tanggapan atas serangan Iran yang terus berlanjut selama beberapa bulan. Militer Iran mengklaim beberapa fasilitas di provinsi Tehran, Khuzestan, dan Ilam terkena dampak serangan tersebut, tetapi mereka berhasil membatasi kerusakan dengan sistem pertahanan udara mereka.

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Israel sebagai respons atas pembunuhan tokoh-tokoh penting dari Hamas, Hizbullah, dan Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Teheran mengklaim 90% misil mereka mencapai sasaran, meskipun Israel mengatakan bahwa Iran hanya meluncurkan sekitar 180 misil dan sebagian besar di antaranya berhasil diintersepsi.

Staf Umum Israel bersumpah untuk “memilih momen yang tepat” untuk mengejutkan Iran dengan serangan balasan. Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa serangan terhadap Israel hanya akan memperluas konflik ini.

Militer Israel telah melakukan serangan udara pada fasilitas produksi rudal Iran dan sistem pertahanan misil permukaan-ke-udara, dengan semua pesawat Israel kembali dengan selamat. 

IDF menegaskan serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan Iran terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir dan bahwa misi dianggap berhasil. 

Meski demikian, IDF menyatakan bahwa mereka siap merespons jika Iran kembali memulai putaran eskalasi baru. Militer Iran, melalui laporan dari Tasnim News Agency, menyatakan mereka siap memberikan respons proporsional terhadap serangan Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Axios


TERBARU