> >

Diserang Israel, Iran Sebut Ledakan yang Terdengar Berasal dari Sistem Pertahanan Udara

Kompas dunia | 26 Oktober 2024, 11:48 WIB
Pemandangan ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Israel mengaku telah melancarkan serangan ke Iran pada Sabtu. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

 

TEHERAN, KOMPAS.TV - Ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari waktu setempat. Pada hari yang sama, Israel mengumumkan telah melancarkan serangan ke negara tersebut.

 

Namun dikutip dari media pemerintah Iran, Press TV, sumber dari keamanan Iran mengatakan suara ledakan tersebut dihasilkan dari aktivasi sistem pertahanan udara.

Baca Juga: AS Mengaku Tak Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran, Sebut Tel Aviv Membela Diri

“Pertahanan udara telah sukses melakukan tugasnya dalam insiden tersebut,” tuturnya.

Selain itu, tak ada laporan yang menyebutkan insiden tersebut membutuhkan perlakuan khusus.

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan situasi di Bandara Mehrabad dan Bandara Imam Khomeini dalam keadaan normal.

Sementara Kantor Berita Tasnim memberitakan tak ada dampak serangan rudal di pusat militer Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran di sebelah barat dan barat daya Teheran.

Mereka juga mengatakan suara ledakan tersebut berhubungan dengan sistem pertahanan udara militer Iran yang menghadapi aksi militer Israel di Teheran, Khuzestan dan Ilam.

Militer Israel (IDF) mengungkapkan telah melakukan serangan ke Iran. IDF mengatakan serangan tersebut merupakan respons atas serangan balasan Iran ke Israel.

Militer lsrael menegaskan serangan tersebut merupakan respons atas aksi Iran, yang "menyerang tanpa henti" ke Israel sejak 7 Oktober 2023 "di tujuh front, termasuk serangan langsung dari wilayah Iran."

Baca Juga: Israel Akhirnya Serang Iran, Ledakan Terdengar di Teheran

Iran melancarkan serangan rudal balasan ke Israel pada 1 Oktober 2024.

Teheran mengatakan serangan tersebut untuk merespons pembunuhan sejumlah pejabatnya; pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu; dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September lalu.

“Seperti negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan tugas untuk merespons,” kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Press TV


TERBARU