> >

Khamenei Perintahkan Militer Iran Siaga Satu dan Siap Tempur Jelang Serangan Israel

Kompas dunia | 25 Oktober 2024, 22:28 WIB
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara mengejutkan hari Selasa, 27/8/2024, membuka peluang untuk kembali mengadakan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait program nuklir Iran yang terus berkembang. (Sumber: IRNA)

MOSKOW, KOMPAS.TV — Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei dikabarkan telah menginstruksikan militer untuk bersiap menghadapi kemungkinan perang jika Israel melancarkan serangan, Jumat (25/10/2024).

Melansir New York Times yang mengutip sumber anonim di Iran, respons Iran terhadap Israel akan sangat bergantung pada tingkat kerusakan dan korban yang diakibatkan oleh serangan tersebut. 

Sejumlah pejabat Iran mengindikasikan bahwa jika serangan Israel menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar, Iran siap melancarkan balasan yang signifikan. 

Namun, jika serangan Israel hanya terbatas pada target-target militer, Iran diperkirakan tidak akan memperluas konflik lebih jauh. 

Meskipun demikian, Khamenei menegaskan bahwa Iran akan merespons tanpa kompromi jika Israel menargetkan infrastruktur vital atau pejabat tinggi negara.

Iran, dalam rencana balasannya, disebut-sebut memiliki kapasitas untuk meluncurkan hingga 1.000 rudal. 

Selain itu, mereka mempertimbangkan untuk meningkatkan dukungan kepada kelompok-kelompok pro-Iran di kawasan yang berpotensi meningkatkan ketegangan secara lokal.

Baca Juga: Pengamat: Israel Diyakini Bakal Bunuh Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei

Tidak hanya itu, Iran juga berpotensi mengganggu jalur pasokan energi yang melewati Teluk Persia dan Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan dari Israel.

Pada tanggal 1 Oktober lalu, Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel sebagai langkah yang mereka klaim sebagai upaya pertahanan diri. 

Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam sejarah konflik antara kedua negara. Iran mengeklaim rudal-rudal tersebut telah mengenai sasaran militer di Israel. 

Namun, Israel menyatakan bahwa sekitar 180 rudal yang ditembakkan berhasil dicegat, dan tidak ada korban jiwa di pihak mereka. Israel juga menggambarkan kerusakan yang terjadi sebagai "minimal" dan bersikeras akan membalas serangan tersebut.

Bagi Iran, tindakan ini adalah bagian dari hak mempertahankan diri, terutama mengingat ancaman konstan yang mereka hadapi dari Israel. 

Ketegangan ini menambah kerumitan dinamika politik di Timur Tengah, dengan fokus pada stabilitas di Teluk Persia yang strategis bagi pasokan energi global. 

Iran dan Israel kini berada di ambang konflik besar, dan kedua belah pihak mengedepankan kesiapan militer mereka dalam situasi yang berpotensi meledak kapan saja.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Sputnik


TERBARU