> >

Israel Serang Tempat Penampungan di Gaza, 17 Orang Tewas

Kompas dunia | 25 Oktober 2024, 10:52 WIB
Warga Palestina melihat kerusakan setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Al Aqsa Martyrs di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024. Pada Kamis (24/10/2024), Israel kembali melakukan serangan di sekolah yang telah difungsikan menjadi tempat penampungan. Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan ini. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV — Serangan Israel di sebuah sekolah tempat orang-orang terlantar berlindung di Jalur Gaza bagian tengah menewaskan sedikitnya 17 orang pada Kamis (24/10/2024). Pejabat medis di Palestina menyatakan, hampir semua korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Selain itu, 42 orang lainnya terluka dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat tersebut. Menurut Rumah Sakit Awda yang menerima korban, di antara korban tewas adalah 13 orang anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun dan tiga orang wanita. 

Serangan itu terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Israel telah mencapai tujuannya untuk "secara efektif membubarkan" Hamas, dan bahwa negosiasi mengenai gencatan senjata dan pembebasan puluhan sandera Israel akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Pengamat: Israel Diyakini Bakal Bunuh Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei

Militer Israel menyatakan mereka menargetkan militan Hamas di dalam sekolah. Namun hingga kini mereka tidak dapat membuktikan adanya militan Hamas di sekolah tersebut. 

Israel telah melancarkan serangan terhadap beberapa sekolah yang telah diubah menjadi tempat penampungan dalam beberapa bulan terakhir. Alasan mereka biasanya selalu menyatakan bahwa mereka menargetkan militan yang bersembunyi di antara warga sipil. Namun pada kenyataannya, serangan tersebut sering kali malah menewaskan wanita dan anak-anak.

Pembicaraan Baru Direncanakan akan Berlangsung di Qatar

Blinken, yang berbicara kepada wartawan di Qatar, yang telah bertindak sebagai mediator utama antara Israel dan Hamas, mengatakan bahwa para negosiator akan kembali ke Doha untuk memperbarui pembicaraan.

"Yang benar-benar harus kita tentukan adalah apakah Hamas siap untuk terlibat," kata Blinken pada kunjungannya yang ke-11 ke wilayah tersebut sejak dimulainya perang, seperti dikutip dari The Associated Press.

Meskipun terus menerus menerima ancaman Israel, hingga kini perwakilan politik Hamas belum mengisyaratkan sikap yang lebih lunak.

Baca Juga: Tank Israel Tembak Rumah Sakit di Utara Gaza, Dokter Bedah Ditangkapi Tentara

"Tidak ada perubahan dalam posisi kami," kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan kepada Al Mayadeen, siaran Lebanon yang dianggap sangat dekat dengan Iran dan sekutunya.

Hamdan mengatakan delegasi Hamas mendengar dari para mediator di Kairo tentang potensi untuk menghidupkan kembali perundingan gencatan senjata. Namun dia menegaskan bahwa Hamas masih bersikeras untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza, dan akan memaksa penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah itu.

Kantor perdana menteri Israel mengatakan kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Minggu untuk bertemu dengan direktur CIA Bill Burns dan perdana menteri Qatar.

AS berharap untuk menghidupkan kembali perundingan setelah pasukan Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza minggu lalu. Namun hingga kini tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi tuntutan masing-masing dari perundingan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan ini. 

Blinken juga mengumumkan bantuan tambahan dari AS sebesar $135 juta untuk Palestina. Selain itu AS juga mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan memasuki wilayah Palestina.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU