> >

Putin Sambut Global Selatan di KTT BRICS, Indonesia Hadir, Agendanya Bikin AS dan Barat Ketar-ketir

Kompas dunia | 22 Oktober 2024, 20:17 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam Forum Bisnis BRICS hari Jumat, 18 Oktober 2024 menegaskan porsi negara-negara BRICS dalam Produk Domestik Bruto PDB global telah melampaui kelompok G7 dan terus tumbuh.  (Sumber: TASS)

Tema sentral dalam kepemimpinan Rusia di BRICS kali ini adalah percepatan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antar anggota.

Langkah ini sejalan dengan agenda Moskow yang lebih luas, terutama setelah Barat menjatuhkan sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022.

Dalam pidatonya, Putin menekankan pentingnya mempercepat "Strategi Kemitraan Ekonomi BRICS 2025". Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan mata uang nasional dalam pembayaran lintas batas dan membangun ketahanan terhadap tekanan eksternal, sesuatu yang sangat relevan bagi Rusia dalam menghadapi konfrontasi dengan kekuatan Barat.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mendukung langkah ini dengan mengatakan bahwa BRICS menawarkan platform bagi negara-negara yang ingin menghindari ketergantungan pada mata uang seperti dolar AS atau Euro, yang sering digunakan sebagai alat paksaan ekonomi.

Baca Juga: Dubes Rusia: Indonesia Kandidat Kuat untuk Interaksi dengan BRICS

BRICS akan menggelar KTT pertama sejak memperluas keanggotaan, digelar di kota Kazan, Rusia, selama tiga hari mulai Selasa, 22 Oktober 2024. (Sumber: BRICS)

Kepemimpinan Rusia juga menyoroti pengaruh ekonomi BRICS yang terus berkembang. Saat ini, aliansi BRICS telah melampaui G-7 dalam hal paritas daya beli, menunjukkan kekuatan ekonomi yang signifikan. 

KTT di Kazan juga berpotensi menjadi momen penting untuk ekspansi lebih lanjut, karena minat untuk bergabung dengan BRICS terus meningkat. Menurut Yuri Ushakov, perwakilan dari 32 negara, termasuk 24 kepala negara, telah mengonfirmasi partisipasi mereka, mencerminkan daya tarik BRICS yang semakin berkembang.

Ushakov juga menyatakan bahwa para pemimpin BRICS akan mempertimbangkan menerima anggota baru selama KTT ini. Sebanyak 34 negara telah menyatakan minat untuk bergabung sebagai anggota penuh atau dalam bentuk kerja sama lainnya.

Menteri Luar Negeri Belarusia, Maxim Ryzhenkov, mengatakan bahwa sekitar 10 anggota baru dapat diumumkan selama pertemuan ini, menunjukkan betapa cepatnya blok ini memperluas pengaruhnya.

Negara-negara seperti Azerbaijan, Belarus, Kuba, Malaysia, dan Pakistan telah secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung. Sementara itu, Sri Lanka diperkirakan akan mengajukan permohonan selama KTT ini, dan Turki juga menunjukkan minatnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyoroti potensi organisasi internasional seperti BRICS untuk memajukan kerja sama ekonomi dan melengkapi kemitraan yang sudah ada, di mana Ankara sudah menjadi anggota di beberapa organisasi internasional lainnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press / TASS


TERBARU