Biden Terus Dukung Pembunuhan Massal Israel, Arab-Amerika Cenderung Pilih Trump Dibanding Harris
Kompas dunia | 23 Oktober 2024, 01:00 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Masyarakat Arab-Amerika diproyeksikan cenderung memilih Donald Trump dibanding Kamala Harris dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.
Proyeksi tersebut terekam dalam survei terkini yang dirilis Arab News/YouGov pada Senin (21/10/2024).
Naiknya popularitas Trump di kalangan Arab-Amerika dinilai menunjukkan hilangnya dukungan ke Demokrat akibat kebijakan Presiden AS Joe Biden yang terus mendukung agresi Israel ke Jalur Gaza. Agresi Israel ke Gaza telah berlangsung lebih dari setahun dan membunuh lebih dari 42.500 jiwa.
Baca Juga: Blinken Kembali Muncul di Israel, AS Usahakan Gencatan Senjata Setelah Kematian Pemimpin Hamas
Survei Arab News/YouGov menunjukkan, dua pekan sebelum hari pemilihan, Trump unggul dari Harris di kalangan Arab-Amerika dengan keunggulan 45 persen berbanding 43 persen.
Responden Arab-Amerika juga menilai mantan presiden AS itu lebih berkapasitas menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan keunggulan 39 persen berbanding 33 persen untuk Harris. Namun, kedua kandidat mendapatkan suara sama dalam pertanyaan tentang kebijakan siapa yang akan lebih baik untuk kawasan Timur Tengah.
Masyarakat Arab-Amerika yang disurvei secara khusus menyoroti konflik Israel-Palestina sebagai isu yang mengkhawatirkan mereka (29 persen) terkait kedua kandidat presiden. Responden yang lebih mengkhawatirkan isu Israel-Palestina lebih besar dari yang mengkhawatirkan masalah ekonomi (21 persen) dan rasisme (13 persen).
Popuaritas kandidat Demokrat di kalangan Arab-Amerika telah menunjukkan penurunan beberapa bulan belakangan. Pada awal Oktober lalu, survei Arab American Institute menunjukkan bahwa tingkat dukungan untuk Harris pada 2024 anjlok 18 poin dibanding dukungan untuk Biden pada 2020.
Jelang pemilihan, Donald Trump sendiri mencoba menarik hati pemilih dari kalangan Arab-Amerika. Trump menuduh kepemimpinan Harris akan "membakar" Timur Tengah dalam perang.
"Jika Kamala mendapat empat tahun lagi, Timur Tengah akan menghabiskan empat dekade ke depan dalam kobaran api, dan anak-anak Anda akan pergi berperang, bahkan mungkin dalam Perang Dunia Ketiga, sesuatu yang tidak akan terjadi jika Presiden Donald J. Trump bertugas," kata Trump dikutip Al Jazeera.
Kendati mencoba menjangkau pemilih Muslim, Trump berulangkali menegaskan bahwa dirinya adalah pemimpin AS yang paling pro-Israel sepanjang sejarah. Trump mengklaim Israel akan musnah jika dirinya tidak terpilih kembali.
Baca Juga: Kemlu Palestina Sebut Genosida Sedang Terjadi, Israel Bunuh 640 Orang di Gaza Utara dalam 17 Hari
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Al Jazeera