> >

Korea Utara Bantah Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia dalam Perang Ukraina: Rumor Tak Berdasar

Kompas dunia | 22 Oktober 2024, 10:25 WIB
Foto arsip. Tentara Korea Utara berbaris dalam parade militer besar-besaran di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang untuk merayakan 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April 2012. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

"Kami sangat menyadari bahwa Korea Utara adalah pelanggar tetap norma internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, tindakan Pyongyang belakangan ini bahkan mengejutkan kami," kata Hwang. 

Ia juga mengecam Rusia karena, menurutnya, melibatkan negara ketiga dalam agresi ini sebagai bentuk “perjudian” yang dilakukan Moskow akibat keputusasaan.

"Sulit dipercaya bahwa anggota tetap Dewan Keamanan PBB akan mengambil tindakan yang begitu gegabah dan mengubah arah perang ini," tambah Hwang. 

Ia pun mendesak Rusia dan Korea Utara segera menghentikan pelanggaran terhadap kewajiban internasional mereka.

Baca Juga: Menhan AS Muncul di Kiev usai Serangan Drone Rusia, Mumet Cari Cara Bantu Militer Ukraina

Pada Jumat (18/10/2024), NIS mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah memulai pengiriman pasukan khusus ke Rusia pada 8 hingga 13 Oktober. 

Sebanyak 1.500 tentara disebut dikirim pada fase pertama menggunakan empat kapal pendarat amfibi dan tiga kapal pengawal milik Angkatan Laut Rusia.

NIS menyebut pasukan tersebut dipindahkan dari wilayah sekitar kota Chongjin, Hamhung, dan Musudan di Korea Utara ke Vladivostok, Rusia. 

Menurut sumber intelijen di Seoul, total 12.000 pasukan diperkirakan akan dikerahkan, termasuk unit-unit militer elite Korea Utara. 

Mereka diperkirakan akan terlibat langsung dalam pertempuran setelah menyelesaikan pelatihan adaptasi bersama militer Rusia.

NIS juga mengungkapkan para tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia diberi seragam dan senjata militer Rusia. Mereka disebut bahkan diberi identitas palsu untuk menyamarkan keterlibatan langsung dalam konflik.

Pasukan Korea Utara disebut ditempatkan di berbagai wilayah di Timur Jauh Rusia, termasuk Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk.

Setelah menyelesaikan pelatihan adaptasi, mereka diperkirakan akan dikirim ke garis depan di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Unjuk Gigi Saingi Dominasi Barat, Gelar KTT BRICS yang Anggotanya Terus Bertambah

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Yonhap


TERBARU