> >

AS Pamer Kekuatan ke Iran, Ini Spesifikasi Pengebom Siluman B-2 yang Hantam Bunker Houthi di Yaman

Kompas dunia | 17 Oktober 2024, 17:05 WIB
Pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara AS lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Australia di Amberley pada 11 September 2024, dan pada 17 Oktober 2024, melancarkan serangan udara yang menargetkan bunker bawah tanah pemberontak Houthi di Yaman. (Sumber: AP Photo)

DUBAI, KOMPAS TV —  Amerika Serikat hari Kamis, 17 Oktober 2024 mengerahkan pesawat pembom siluman jarak jauh B-2 Spirit dalam serangan udara yang dilancarkan Kamis pagi, menargetkan bunker bawah tanah yang digunakan oleh pemberontak Houthi di Yaman.

Pejabat militer AS mengonfirmasi bahwa serangan ini difokuskan pada lima lokasi penyimpanan senjata bawah tanah di wilayah yang dikuasai oleh Houthi, yang telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah selama berbulan-bulan sebagai bagian dari konflik terkait perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Meski dampak kerusakan dari serangan ini belum jelas, serangan tersebut menandai penggunaan pertama B-2 dalam operasi melawan pemberontak Houthi. Stasiun televisi satelit milik Houthi, al-Masirah, melaporkan adanya serangan udara di sekitar ibu kota Yaman, Sanaa, dan benteng utama Houthi di Saada, tetapi tidak memberikan informasi langsung tentang kerusakan atau korban jiwa.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dalam pernyataannya menjelaskan bahwa pembom siluman B-2 ditugaskan untuk menghancurkan "lima lokasi penyimpanan senjata bawah tanah yang diperkuat di daerah yang dikuasai Houthi di Yaman."

Dalam peringatan tidak langsung ke Iran, Austin menambahkan, "Ini adalah demonstrasi unik dari kemampuan Amerika Serikat untuk menargetkan fasilitas yang musuh coba sembunyikan, tidak peduli seberapa dalam atau diperkuat tempat tersebut."

Pesan Tidak Langsung untuk Iran

Serangan B-2 juga dianggap sebagai peringatan tidak langsung untuk Iran, pendukung utama Houthi. Iran diketahui telah menyerang Israel dengan rudal balistik sebanyak dua kali dalam setahun terakhir. Pesawat B-2 memiliki peran penting dalam serangan Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran yang diperkuat, seperti di Natanz atau Fordo. Pesawat ini mampu menjatuhkan GBU-57, yang dikenal sebagai "Massive Ordnance Penetrator," bom besar yang didesain khusus untuk menghancurkan target yang terkubur di dalam tanah. 

Baca Juga: AS Serang Houthi Lagi, Fasilitas Persenjataan Bawah Tanah Jadi Target Pesawat Pengebom Siluman

Amerika Serikat hari Kamis, 17 Oktober 2024 mengerahkan pesawat pembom siluman jarak jauh B-2 Spirit dalam serangan udara yang dilancarkan Kamis pagi, menargetkan bunker bawah tanah yang digunakan oleh pemberontak Houthi di Yaman. (Sumber: US Air Force)

Spesifikasi B-2 Spirit

B-2 Spirit adalah pembom siluman yang dirancang untuk menembus pertahanan udara yang sangat canggih, memungkinkan Amerika Serikat menyerang target jauh di dalam wilayah musuh. Beberapa spesifikasi utama dari pesawat ini meliputi kemampuan menembus pertahanan anti-pesawat yang padat. Pesawat ini berbentuk sayap terbang subsonik dan diawaki oleh dua kru.

Pesawat ini mampu menjatuhkan senjata konvensional dan termonuklir, seperti hingga delapan puluh bom Mk 82 JDAM seberat 230 kg) yang dipandu GPS, atau enam belas bom nuklir B83 seberat 1.100 kg. B-2 adalah satu-satunya pesawat yang diakui beroperasi saat ini yang mampu membawa senjata jarak jauh udara-ke-darat dalam konfigurasi siluman.

B-2 dapat melakukan misi serangan pada ketinggian hingga 50.000 kaki (15.000 meter), dengan jangkauan tanpa pengisian bahan bakar lebih dari 6.000 mil laut (11.000 km) dan mampu terbang lebih dari 10.000 mil laut (19.000 km) dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara.

B- 2 punya rentang sayap 52,12 meteri, mampu membawa hingga 18.144 kg, termasuk senjata konvensional dan nuklir. 

Pesawat ini menggunakan berbagai teknologi stealth (siluman) yang mampu mengurangi deteksi radar, inframerah, akustik, dan elektromagnetik, membuatnya sangat sulit untuk dilacak oleh sistem pertahanan udara.

Baca Juga: AS Serang Houthi dan Kerahkan Kapal Perang Serta Jet Tempur, Perang Makin Meluas

Eskalasi di Laut Merah

Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, Laut Merah telah menjadi medan pertempuran bagi kapal-kapal dagang. Pemberontak Houthi telah menargetkan lebih dari 80 kapal dagang dengan rudal dan drone, dan mereka juga menyita satu kapal serta menenggelamkan dua lainnya. Empat pelaut telah tewas dalam kampanye ini, sementara kapal-kapal lain berhasil diselamatkan oleh koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Meski Houthi mengklaim hanya menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, AS, atau Inggris, banyak kapal yang diserang sebenarnya tidak terkait dengan konflik Gaza, termasuk beberapa yang sedang menuju Iran. Kampanye serangan ini adalah bagian dari upaya Houthi untuk memaksa Israel mengakhiri serangan militernya terhadap Hamas di Gaza.

Pengalaman Tempur B-2

Sejarah tempur B-2 sangat signifikan, dimulai dengan aksi pertamanya dalam Perang Kosovo pada tahun 1999, di mana pesawat ini menghancurkan 33% dari target Serbia dalam delapan minggu pertama. Pembom ini juga terlibat dalam Operasi Enduring Freedom di Afghanistan dan Operasi Iraqi Freedom, serta digunakan dalam serangan di Libya.

B-2 mampu melakukan misi jarak jauh tanpa pengisian bahan bakar di udara. Salah satu misi terpanjang adalah ketika pesawat ini terbang dari Pangkalan Whiteman di Missouri untuk mengebom target di Afghanistan dan kemudian kembali tanpa berhenti. 

Dalam serangan terbaru terhadap Houthi di Yaman, B-2 Spirit memainkan peran penting dalam menghancurkan infrastruktur bunker bawah tanah yang telah diperbaiki oleh pemberontak Houthi, memanfaatkan teknologi canggih untuk menembus pertahanan musuh dan menghancurkan target yang terkubur dalam.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press / US Air Force


TERBARU