> >

Hong Kong Resmi Umumkan Rencana Kebijakan Ekonomi dan Reformasi, Fokus pada Tiga Sektor Ini

Kompas dunia | 17 Oktober 2024, 15:03 WIB
Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) John Lee Ka-chiu, hari Rabu, 16 Oktober 2024 memaparkan Pidato Kebijakan tahunan ketiganya (Sumber: Global Times)

HONG KONG, KOMPAS TV – Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) John Lee Ka-chiu, hari Rabu, 16 Oktober 2024 memaparkan Pidato Kebijakan tahunan ketiganya yang menyoroti komitmen pemerintah untuk memperdalam reformasi, mengeksplorasi peluang pertumbuhan baru, dan menjadikan Hong Kong sebagai pusat talenta global berkaliber tinggi. 

Pidato tersebut berlangsung selama tiga setengah jam dengan tema "Reformasi untuk Meningkatkan Pembangunan dan Membangun Masa Depan Bersama," mencakup sembilan bab yang berfokus pada peningkatan ekonomi, kesejahteraan warga, dan status global Hong Kong sebagai pusat keuangan dan perdagangan.

Baca Juga: Dunia Masih Tidak Menentu, Hong Kong Dorong Pemulihan Ekonomi, Malaysia Fokus pada Defisit Anggaran

Bandara internasional Hong Kong. John Lee Ka-chiu, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), hari Rabu, 16 Oktober 2024 memaparkan Pidato Kebijakan tahunan ketiganya (Sumber: Antara)

Fokus pada Reformasi dan Pertumbuhan Ekonomi  

John Lee menekankan filosofi utama tahun ini adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pembangunan guna memperbaiki kualitas hidup warga. Lee, yang terpilih pada 2022, mencatat bahwa tujuan pidato kebijakannya berubah sesuai dengan kondisi sosial dan perkembangan zaman. 

Saat pandemi COVID-19 melanda, pidato perdananya fokus pada merancang masa depan yang lebih cerah untuk kota. Setelah pandemi terkendali, fokus beralih ke pemulihan sosial. Tahun ini, dengan keamanan nasional yang terjamin, Hong Kong siap beralih dari ketertiban menuju kemakmuran, dengan reformasi sebagai tema sentral.

Lee menekankan reformasi adalah proses berkelanjutan, dan ia berjanji untuk sepenuhnya memanfaatkan keunggulan sistem "Satu Negara, Dua Sistem," sekaligus menjaga kedaulatan, keamanan, serta kepentingan pembangunan nasional.

Inisiatif Baru dan Dukungannya dari China  

Beberapa inisiatif yang diusulkan mencakup pengembangan ekonomi rendah ketinggian, ekonomi perak, penyempurnaan skema migrasi investasi modal, serta menjadikan Hong Kong pusat perdagangan emas internasional dengan fasilitas penyimpanan emas kelas dunia. 

Lee juga mengusulkan kepada pemerintah pusat China agar program kunjungan tanpa batas dari kota-kota daratan di bawah Skema Kunjungan Individu dapat diperkenalkan kembali.

Salah satu langkah penting lainnya adalah menciptakan ekosistem perdagangan komoditas yang akan menarik perusahaan terkait untuk beroperasi di kota ini, sehingga Hong Kong menjadi pusat operasi internasional untuk perdagangan, penyimpanan, pengiriman, manajemen risiko, dan logistik komoditas. 

Pemerintah pusat China terus meningkatkan dukungannya, dari sektor keuangan hingga perdagangan. 

Para pejabat dan pakar menyatakan bahwa, meskipun ada tantangan dari ketidakpastian global, masa depan ekonomi Hong Kong tetap cerah dengan dukungan tersebut.

Baca Juga: Festival Bakpao Hong Kong yang Dicintai Kembali Hadir Setelah Tiga Tahun Menghilang

Presiden China Xi Jinping memberikan pidato setelah upacara pengambilan sumpah untuk melantik pemimpin dan pemerintahan baru kota di Hong Kong, China, 1 Juli 2022, pada peringatan 25 tahun penyerahan kota dari Inggris ke China. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Penguatan Status Hong Kong sebagai Pusat Keuangan  

Untuk memperkuat status Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, pemerintah akan memperdalam akses pasar timbal balik dan memperkaya bisnis yuan lepas pantai. 

Salah satu langkah kunci adalah mendirikan sistem kliring pusat untuk transaksi pembelian kembali obligasi yang berdenominasi yuan, serta menjadikan obligasi negara berdenominasi yuan yang diterbitkan di Hong Kong sebagai pilihan yang lebih populer untuk agunan di pasar luar negeri.

Untuk menarik lebih banyak perusahaan melakukan listing saham di pasar bursa Hong Kong, pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah khusus untuk memberikan kepastian yang lebih besar terkait waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan aplikasi listing.

Upaya untuk Menarik Talenta dan Investasi Asing

Pemerintah akan menyederhanakan prosedur bagi perusahaan asing yang ingin mendirikan kantor pusat di kota tersebut. Visa untuk staf asing di perusahaan yang terdaftar di Hong Kong akan diperpanjang hingga lima tahun. 

Kriteria visa bagi warga negara Kamboja, Laos, dan Myanmar juga akan dilonggarkan, dengan masa berlaku visa multiple-entry diperpanjang dari dua menjadi tiga tahun.

Pemerintah juga akan mengurangi pajak untuk minuman beralkohol impor, melonggarkan batasan hipotek, dan memperkuat dukungan bagi usaha kecil dan menengah. Selain itu, berbagai langkah terkait budaya, olahraga, dan pariwisata akan diterapkan untuk mendiversifikasi ekonomi kota.

Baca Juga: Kebijakan Ekonomi China: Peluang Munculnya Stimulus dan Tantangan Pemulihan Ekonomi

Perumahan dan Kesejahteraan Sosial

Lee menyerukan undang-undang yang mengatur standar flat subdivided. Properti yang tidak memenuhi standar tersebut akan dilarang dipasarkan sebagai properti sewaan. Pemerintah Hong Kong juga menargetkan untuk menyediakan 189.000 unit perumahan publik dalam lima tahun ke depan—peningkatan 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pusat Talenta Global

Untuk menjaga posisi Hong Kong sebagai pusat talenta global, pemerintah akan memperluas Skema Pass Talenta Teratas dengan menambahkan lulusan dari 198 universitas terkemuka dunia, termasuk 13 universitas di daratan China.

Program percontohan bagi lulusan dari kampus-kampus Universitas Hong Kong di Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area untuk bekerja di Hong Kong selama dua tahun juga akan diperpanjang.

Selain itu, program "Studi di Hong Kong" telah diluncurkan secara resmi, memanfaatkan beasiswa dan insentif untuk menarik mahasiswa asing, terutama dari ASEAN dan negara-negara yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan. 

Beasiswa untuk studi lanjutan juga akan diperkenalkan bagi talenta lokal yang ingin melanjutkan studi pascasarjana, yang akan berkontribusi pada delapan pusat unggulan yang telah ditetapkan dalam Rencana Lima Tahun ke-14.

Baca Juga: Pemimpin ASEAN Bertemu di Laos, Fokus Bahas Myanmar dan Laut China Selatan

Penguatan Tata Kelola dan Teknologi

Peningkatan tata kelola juga menjadi agenda penting dalam rencana Lee. Program pertukaran pegawai negeri dengan kota-kota daratan China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, akan diluncurkan. Hong Kong juga akan mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) di sektor pemerintahan dan layanan publik.

Pemerintah Hong Kong akan membentuk empat kelompok koordinasi lintas biro untuk mengembangkan ekonomi rendah ketinggian, ekonomi perak, destinasi wisata, dan pertumbuhan terintegrasi di bidang pendidikan, teknologi, dan talenta.

Lee mengakhiri pidatonya dengan menyoroti berbagai pencapaian pemerintah, termasuk memenuhi kewajiban konstitusionalnya melalui pengesahan undang-undang lokal untuk Pasal 23 Undang-Undang Dasar guna melindungi keamanan nasional. Cetak biru kebijakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan di Hong Kong, dengan para anggota parlemen dan perwakilan sektor-sektor terkait memuji tekad Lee untuk mencapai reformasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : China Daily / Global Times


TERBARU