> >

Macron Kutuk Serangan Israel yang Berangasan di Gaza dan Lebanon, Tuntut Gencatan Senjata

Kompas dunia | 16 Oktober 2024, 19:00 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dalam konferensi pers di Istana Elysee di Paris, Senin, (26/2/2024). (Sumber: AP Photo)

Sementara Netanyahu menolak usulan gencatan senjata sepihak di Lebanon dan kesepakatan yang menurutnya akan memungkinkan Hizbullah mempersenjatai diri.

Dalam percakapan telepon dengan Macron, Netanyahu menyatakan gencatan senjata sepihak hanya akan mengembalikan Lebanon ke keadaan sebelumnya tanpa mengubah situasi keamanan.

“Israel beroperasi melawan Hizbullah untuk melindungi warga Israel di perbatasan utara dan memastikan mereka kembali dengan aman,” kata Netanyahu berdalih.

Ia juga menolak kesepakatan yang dinilainya tidak menghentikan Hizbullah, partai politik Lebanon yang memiliki sayap militer, dari mempersenjatai diri.

Baca Juga: Korban Pembunuhan Israel di Gaza Tembus 42.344 Jiwa, Ribuan Masih Terkubur Reruntuhan

Selain itu, Netanyahu mengaku terkejut dengan rencana Macron untuk mengadakan konferensi di Paris yang melibatkan negara-negara seperti Afrika Selatan dan Aljazair, yang dinilainya menolak hak Israel untuk mempertahankan diri dan eksistensinya.

Selain serangan brutal di Gaza sejak Oktober lalu yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, Israel juga meningkatkan operasinya di Lebanon bulan lalu.

Hingga kini, serangan Israel ke Lebanon telah menewaskan lebih dari 1.500 orang, dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.

Israel juga membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September lalu dalam serangan udara ke pinggiran Kota Beirut.

Israel melancarkan operasi darat ke Lebanon pada 1 Oktober dan sejak itu juga menembaki pos misi penjaga perdamaian PBB di selatan negara itu.

Baca Juga: PM Qatar Ungkap Israel Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU