> >

Lebih dari 400.000 Anak Terusir Serangan Israel di Lebanon, UNICEF Khawatir Hilangnya Satu Generasi

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 23:00 WIB
Foto ilustrasi pengungsi Palestina di Lebanon. (Sumber: inh.or.id)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Deputi Direktur Eksekutif Aksi Kemanusiaan UNICEF Ted Chaiban melaporkan bahwa lebih dari 400.000 anak-anak telah terusir akibat serangan Israel ke Lebanon dalam tiga pekan belakangan. Ratusan ribu anak-anak itu umumnya mengungsi dari daerah terdampak perang di selatan menuju utara.

Lebih dari 1,2 juta penduduk Lebanon terpaksa mengungsi sejak Israel mengintensifkan serangan pada akhir September lalu. Serangan udara Israel pun dilaporkan telah membunuh lebih dari 2.300 orang di Lebanon dalam waktu tiga pekan.

Baca Juga: Netanyahu Tuduh UNIFIL Jadi Tameng Manusia, Desak PBB Tarik Pasukan dari Selatan Lebanon

"Apa yang mengejutkan saya adalah perang ini baru tiga pekan ttapi banyak sekali anak-anak yang terdampak. Saat kita duduk di sini, hak pendidikan untuk 1,2 juta anak telah terampas," kata Chaiban dikutip Associated Press.

"Sekolah-sekolah mereka sudah tidak bisa diakses, rusak oleh perang, atau digunakan sebagai tempat pengungsian. Hal terakhir yang dibutuhkan negara ini, di luar apa pun yang telah dilalui, adalah risiko hilangnya sebuah generasi."

Chaiban menyebut banyak anak-anak Lebanon yang terpaksa tinggal di tempat pengungsian yang terlalu padat. Kelas-kelas di sekolah disebutnya dijadikan ruang pengungsian untuk tiga hingga empat keluarga.

Lebanon telah melalui berbagai krisis ekonomi sebelum Israel mengintensifkan serangan pada akhir September lalu. Israel mulai meluncurkan operasi besar di Lebanon usai terlibat bentrok berskala kecil dengan Hizbullah sejak Oktober 2023, saat Benjamin Netanyahu memutuskan menggempur Jalur Gaza.

Chaiban menegaskan Lebanon dan Gaza butuh gencatan senjata segera. Menurutnya, dibutuhkan kemauan politis yang kuat untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.

"Apa yang harus kita lakukan adalah memastikan ini semua berhenti, kegilaan ini harus berhenti, bahwa harus ada gencatan senjata sebelum kita mendapatkan kehancuran dan rasa sakit dan penderitaan dan kematian yang kita saksikan di Gaza," kata Chaiban.

Baca Juga: Tolak Permintaan Israel, Dewan Keamanan PBB Tegaskan Pasukan UNIFIL Tetap Berada di Posisi

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU