> >

Netanyahu Lapor Biden, Pastikan Israel Tak Serang Infrastruktur Minyak dan Fasilitas Nuklir Iran

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 14:23 WIB
Tentara Israel di Gaza dengan beragam munisi tank bantuan Amerika Serikat. Washington mempercepat penjualan senjata ke Israel meskipun ada kekhawatiran internal tentang penyalahgunaan bom buatan AS dan pelanggaran HAM, bahkan ketika jumlah korban sipil di Jalur Gaza terus meningkat, menurut investigasi ProPublica. (Sumber: Anadolu)

"Kami mendengarkan pandangan pemerintah Amerika, tetapi keputusan akhir akan didasarkan pada kebutuhan keamanan Israel," ujar Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan dikutip dari Times of Israel.

Sikap yang lebih moderat dari Netanyahu ini dilaporkan telah meredakan kekhawatiran AS. Sebagai tanggapan, Presiden Biden menyetujui pengiriman sistem pertahanan udara canggih, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke Israel. 

Baca Juga: 2 Warga Israel Ditangkap atas Aksi Sabotase dan Ingin Bunuh Tokoh Zionis, Diklaim Bekerja untuk Iran

Pentagon mengonfirmasi pada Minggu (13/10) bahwa THAAD akan dikirimkan bersama dengan sekitar 100 personel militer AS yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sebagai bagian dari upaya melindungi Israel dari serangan balasan Iran.

Israel sendiri belum menetapkan waktu pasti untuk serangan balasannya, namun laporan menyebutkan bahwa Netanyahu berencana meluncurkannya sebelum pemilihan presiden AS.

Seorang pejabat Israel menggambarkan tindakan tersebut sebagai “salah satu dari serangkaian respons.”

Netanyahu dijadwalkan memimpin pertemuan keamanan di markas besar militer Kirya, Tel Aviv, pada Senin malam untuk membahas rencana serangan balasan. 

Meski demikian, sejumlah laporan menyebutkan bahwa dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, para menteri belum diminta untuk memberikan persetujuan atas rencana konkret terkait serangan tersebut.

Hubungan antara AS dan Israel dalam isu Iran tampaknya telah mengalami perbaikan setelah sempat merenggang. 

Laporan Axios mengungkapkan bahwa percakapan antara Netanyahu dan Biden telah membantu menyatukan kembali koordinasi antara kedua negara, terutama terkait serangan Israel terhadap Hizbullah, yang sempat menimbulkan ketegangan antara kedua pemimpin.

Pembunuhan Nasrallah dalam serangan udara di Beirut pada 27 September lalu memicu rentetan serangan balasan dari Iran, dan Israel tampaknya masih terus mengkaji waktu yang tepat untuk membalas serangan tersebut tanpa memperburuk situasi regional. 

Baca Juga: Tolak Permintaan Israel, Dewan Keamanan PBB Tegaskan Pasukan UNIFIL Tetap Berada di Posisi

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of Israel


TERBARU