> >

Fakta-Fakta Kasus Sean Diddy Combs: Sidang Digelar Mei 2025, Ini Dakwaan dan Tuntutannya

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 09:46 WIB
Sean Combs atau Diddy, atau Puff Daddy, saat berpartisipasi dalam panel The Four selama Tur Pers Musim Dingin Asosiasi Kritikus Televisi FOX di Pasadena, California, 4 Januari 2018. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Sean ‘Diddy’ Combs, salah satu rapper dan petinggi musik paling sukses di Amerika Serikat, dijadwalkan akan menghadapi persidangan atas dakwaan perdagangan seks dan pemerasan pada 5 Mei 2025.

Persidangan ini akan berlangsung di Manhattan dan diperkirakan akan menjadi salah satu kasus hukum paling disorot pada tahun mendatang.

Hakim Distrik AS Arun Subramanian yang memimpin sidang pra-peradilan pada Kamis (10/10/2024) lalu memutuskan tanggal dimulainya sidang. Ini adalah kali ketiga Diddy hadir di pengadilan sejak ditangkap pada 16 September 2023.

Dalam persidangan tersebut, jaksa Emily Johnson menyatakan pihaknya membutuhkan waktu tiga minggu untuk memaparkan seluruh kasus terhadap Diddy. 

Sementara itu, tim pengacara Diddy yang dipimpin Marc Agnifilo mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu satu minggu untuk membela klien mereka.

Dugaan Kasus Kekerasan Seksual

Dilansir dari BBC, Diddy menghadapi tuduhan serius terkait penculikan, pemaksaan seksual, serta penggunaan obat bius terhadap sejumlah perempuan. Selain itu, ia juga diduga mengancam para korban dengan kekerasan dan senjata api.

Dalam penggeledahan di rumahnya di Los Angeles, pihak kepolisian menemukan berbagai barang bukti yang diduga digunakan dalam pesta seksual yang dikenal dengan istilah freak offs, termasuk obat-obatan terlarang dan ribuan botol minyak bayi.

Tidak hanya dihadapkan pada kasus pidana, Diddy juga menghadapi puluhan tuntutan hukum dari korban-korban yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi.

Baca Juga: Kasus Kejahatan Seksual Produser Musik Hollywood P Diddy, Sidang Digelar 5 Mei 2025

Pengacara Tony Buzbee, yang menangani beberapa kasus ini, mengungkapkan bahwa lebih dari 100 korban, baik perempuan maupun laki-laki, dari seluruh AS telah melaporkan atau akan segera melaporkan kasus mereka.

Kasus hukum Diddy bermula ketika mantan kekasihnya, Cassandra Ventura atau Cassie, menggugatnya pada akhir 2023 atas tuduhan kekerasan dan pemerkosaan. 

Meskipun kasus tersebut berakhir dengan penyelesaian di luar pengadilan, masalah hukum Diddy tidak berhenti di situ.

Beberapa perempuan lain juga muncul dengan tuduhan serupa, dengan beberapa kasus berasal dari tahun 1991.

Diddy, melalui tim pengacaranya, dengan tegas membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. 

Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah dan tidak berdasar. Diddy sendiri telah mengajukan pembelaan tidak bersalah dalam kasus pidana ini.

Salah satu poin keberatan dari tim pengacara Diddy adalah terkait video yang bocor ke media pada 2016, yang menunjukkan Diddy menendang Cassie di koridor hotel. 

Pengacara Diddy berpendapat bahwa video tersebut tidak seharusnya dijadikan barang bukti dan menduga pemerintah terlibat dalam kebocoran video tersebut ke media.

Baca Juga: Penyidik Ungkap Alasan P Diddy Dinilai Terlibat Sebagai Dalang Pembunuhan Tupac Shakur

Dukungan Keluarga dan Penahanan Diddy

Dalam persidangan tersebut, keluarga Diddy tampak hadir di ruang sidang untuk memberikan dukungan. 

Rapper berusia 54 tahun itu terlihat mengenakan seragam tahanan berwarna krem dan terus memberikan isyarat kasih sayang kepada anggota keluarganya, termasuk tiga anak perempuan, tiga anak laki-laki, serta ibunya.

Sejak penangkapannya, Diddy ditahan di Metropolitan Detention Center, Brooklyn.

Pengacaranya telah berupaya untuk membebaskan Diddy dengan jaminan, namun hakim menolak permohonan tersebut karena menganggap Diddy berisiko besar melarikan diri.

Potensi Hukuman Berat

Jika dinyatakan bersalah, Diddy bisa menghadapi hukuman seumur hidup atas tuduhan pemerasan. Selain itu, dakwaan perdagangan seks membawa ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara.

Meskipun demikian, tim pengacara Diddy terus memperjuangkan pembebasan klien mereka dengan alasan bahwa semua pihak yang terlibat dalam freak offs adalah orang dewasa yang setuju secara sukarela.

Meski persidangan baru akan digelar tahun depan, jaksa telah mengimbau korban-korban lain yang mungkin belum melapor untuk segera menghubungi pihak berwenang. 

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang belum menutup kemungkinan adanya dakwaan tambahan terhadap Diddy. 

Baca Juga: Terseret Kasus P Diddy, Beyonce Kehilangan 5 Juta Followers

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU