Incar Brigade Elite Golani, Drone Hizbullah Berhasil Bunuh 4 Tentara Israel
Kompas dunia | 14 Oktober 2024, 15:15 WIBBINYAMINA, KOMPAS.TV – Serangan drone Hizbullah terhadap pangkalan militer di Israel berhasil menewaskan empat personel dan melukai tujuh orang lainnya, pada Minggu (13/10/2024).
Serangan ini menjadi serangan Hizbullah paling mematikan sejak Israel mengerahkan pasukan darat menginvasi Lebanon hampir dua pekan lalu.
Melansir Associated Press, Senin (14/10), pihak Hizbullah menyebut serangan dekat Kota Binyamina di Israel tengah itu merupakan pembalasan atas serangan Tel Aviv ke Beirut pada Kamis (10/10) yang membunuh 22 orang.
Pihak Hizbullah juga mengaku menyasar Golani, brigade elite militer Israel.
Baca Juga: Jadi Target Serangan Israel yang Bunuh 22 Orang di Lebanon, Petinggi Hizbullah Menyelamatkan Diri
Kelompok militan yang berbasis di Lebanon itu meluncurkan puluhan rudal untuk membuat sibuk pertahanan udara Israel selama serangan drone menyasar Golani berlangsung.
Pihak dinas penyelamatan nasional Israel menyatakan serangan Hizbullah itu melukai 61 orang.
Dengan sistem pertahanan udara Israel yang canggih, terbilang jarang orang dapat terluka oleh drone atau rudal.
Padahal, sejak perang di Gaza dimulai dan tensinya kian meningkat belakangan, Hizbullah dan Israel saling baku tembak hampir saban hari.
Pada awal bulan ini, Israel mengerahkan pasukan darat ke Lebanon.
Misinya melemahkan Hizbullah dan mendesak kelompok militan itu menjauh dari perbatasan agar ribuan warga Israel yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka.
Baca Juga: Perang Memanas, Hizbullah Balas Gempur Israel dengan 105 Roket, Haifa Jadi Target Utama
Di Gaza, serangan Israel menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk anak-anak di sebuah sekolah pada Minggu (13/10) malam. Sekolah di Nuseirat menampung sejumlah pengungsi Palestina.
Sementara itu, ledakan pada Senin dini hari (14/10) di halaman Rumah Sakit Al Aqsa Martir di Deir Al Balah menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 50 orang lainnya.
Tenda para pengungsi terbakar, dan warga Gaza melarikan korban luka ke rumah sakit.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press