> >

Netanyahu Tuduh UNIFIL Jadi Tameng Manusia, Desak PBB Tarik Pasukan dari Selatan Lebanon

Kompas dunia | 14 Oktober 2024, 08:29 WIB
Seorang prajurit Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) memegang bendera PBB saat mengawasi ekskavator Israel yang berusaha menghancurkan terowongan Hizbullah di dekat Desa Mays Al-Jabal, dekat perbatasan Lebanon-Israel, 13 Desember 2019. (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menarik Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL). Netanyahu menuduh pasukan penjaga perdamaian itu menjadi "tameng manusia" untuk Hizbullah.

Pernyataan Netanyahu tersebut disampaikan usai pasukan Israel berulang kali menyerang posisi pasukan UNIFIL sejak pekan lalu. Militer Israel pun mendesak pasukan UNIFIL meninggalkan posnya, tetapi ditolak.

Baca Juga: Tentara Indonesia Terluka Saat IDF Gempur Pasukan PBB, Biden Tegur Israel Agar Tak Serang UNIFIL

Benjamin Netanyahu mengeklaim posisi-posisi pasukan UNIFIL berdekatan dengan basis Hizbullah. PM Israel itu meminta Sekjen PBB Antonio Guterres segera menarik pasukan UNIFIL agar tidak ada lagi personel yang terluka.

"Saya ingin meminta secara langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB: Sudah waktunya Anda menarik UNIFIL dari basis-basis Hizbullah dan medan pertempuran," kata Netanyahu via media sosial X, Minggu (13/10/2024).

"IDF (militer Israel) sudah meminta ini berulang kali dan berulang kali ditolak, sehingga teroris Hizbullah memiliki tameng manusia. Penolakan Anda mengevakuasi tentara UNIFIL menjadikan mereka sandera-sandera Hizbullah."

Beberapa jam sebelum pernyataan Netanyahu, UNIFIL melaporkan Israel kembali menyerang posisi mereka pada Minggu (14/10). UNIFIL melaporkan dua tank Israel memaksa masuk posisi pasukan penjaga perdamaian dan menghancurkan gerbang utama.

UNIFIL juga menyebut sebuah bom gas ditembakkan sekitar 100 meter dari posisi UNIFIL. Gas itu diduga beracun sehingga menyebabkan 15 personel UNIFIL terluka kendati telah mengenakan masker gas.

UNIFIL tidak menyebutkan pihak mana yang menembakkan bom gas dan gas beracun jenis apa yang diduga memengaruhi personel pasukan penjaga perdamaian.

Sebelumnya, pada Kamis (10/10), UNIFIL melaporkan tank IDF menembak menara pengawas di markas mereka di Naqoura, Lebanon. Tembakan Israel menyebabkan dua prajurit TNI yang bertugas untuk UNIFIL terluka.

UNIFIL mengingatkan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan hukum internasional.

Baca Juga: Israel Makin Ganas, Ancam Bakal Serang Ambulans di Selatan Lebanon

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU