> >

Organisasi Penyintas Bom Atom Jepang Menangkan Nobel Perdamaian

Kompas dunia | 11 Oktober 2024, 19:00 WIB
Toshiyuki Mimaki, presiden Nihon Hidankyo, atau Konfederasi Organisasi Penanggulangan Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang, berpidato dalam pertemuan antibom atom di Hiroshima, Jepang, 4 Agustus 2022. Ninon Hidankyo telah dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian 2024. (Sumber: Kyodo News via AP)

OSLO, KOMPAS.TV - Penghargaan Nobel Perdamaian diberikan kepada Nihon Hidankyo, sebuah organisasi penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jumat (11/10/2024). Mereka mendapatkan penghargaan bergengsi ini karena aktivismenya dalam melawan senjata nuklir.

Jørgen Watne Frydnes, ketua Komite Nobel Norwegia, mengatakan penghargaan tersebut diberikan karena penggunaan senjata nuklir sedang ditekan. 

Ia mengatakan komite Nobel ingin menghormati semua penyintas yang telah memilih menggunakan pengalaman berharga mereka untuk menumbuhkan harapan demi perdamaian.

Ketua Hidankyo, Tomoyuki Mimaki, yang berdiri di Balai Kota Hiroshima untuk pengumuman tersebut, bersorak dan menitikkan air mata ketika menerima berita tersebut.

"Benarkah itu? Tidak dapat dipercaya!" teriak Mimaki seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Han Kang Menangi Nobel Sastra, Budaya Korea Semakin Diakui Dunia

Upaya untuk memberantas senjata nuklir telah dihormati di masa lalu oleh komite Nobel. Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir memenangkan hadiah perdamaian pada tahun 2017, dan pada tahun 1995 Joseph Rotblat dan Konferensi Pugwash tentang Sains dan Urusan Dunia menang atas upaya mereka untuk mengurangi hingga menghilangkan peran senjata nuklir dalam politik internasional. 

Penghargaan tahun ini diberikan dengan latar belakang konflik yang tengah menghantam dunia, terutama di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan.

"Sangat jelas bahwa ancaman penggunaan senjata nuklir memberi tekanan pada norma internasional yang penting, tabu penggunaan senjata nuklir," kata Watne Frydnes dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah retorika dari Rusia seputar senjata nuklir dalam invasinya ke Ukraina telah memengaruhi keputusan tahun ini.

"Dan karena itu sangat mengkhawatirkan melihat bagaimana ancaman penggunaan juga merusak norma ini. Menegakkan tabu internasional yang kuat terhadap penggunaan nuklir sangat penting bagi seluruh umat manusia," tambahnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU