Presiden Taiwan Tegaskan Lawan Aneksasi: Republik Rakyat China Tak Punya Hak atas Taiwan
Kompas dunia | 10 Oktober 2024, 20:48 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - Presiden Taiwan William Lai Ching-te menegaskan, pemerintahannya akan melawan segala upaya aneksasi atau pelanggaran perbatasan ke negara-kepulauan itu.
Lai Ching-te pun memperingatkan China sehubungan rencana reunifikasi paksa pemerintahan Xi Jinping terhadap Taiwan.
Komitmen tersebut diucapkan Lai Ching-te ketika berpidato memperingati Hari Nasional Taiwan pada Kamis (10/10/2024).
Lai Ching-te membangga-banggakan demokrasi dan kesatuan Taiwan dalam pidatonya.
Baca Juga: Makin Panas! Presiden Taiwan Sebut Negara Komunis China Mustahil Jadi Tanah Air Mereka
"Demokrasi kita tumbuh dan berkembang. Republik Rakyat China tidak punya hak menjadi representasi rakyat Taiwan," kata Lai Ching-te dikutip Al Jazeera, Kamis (10/10).
"Saya akan menegakkan komitmen untuk melawan aneksasi atau pelanggaran batas wilayah terhadap kedaulatan kita," ungkapnya.
Sejak terpilih pada Januari 2024 lalu, Lai Ching-te menyatakan sikap yang cenderung pragmatis terhadap China.
Presiden Taiwan itu mengaku siap bekerja sama dengan Beijing soal perubahan iklim, penanganan penyakit menular, dan menjaga keamanan regional.
Lai Ching-te pun mendesak pemerintahan Xi Jinping menggunakan pengaruhnya untuk mengupayakan penyelesaian diplomatis konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
China diketahui meningkatkan intimidasi terhadap Taiwan sejak 2023 lalu untuk mendesakkan rencana reunifikasi paksa Beijing.
Pemerintahan Xi Jinping pun meningkatkan tekanan sejak Lai Ching-te terpilih pada Januari 2024, menyebut presiden baru Taiwan itu seorang "separatis."
Pada Mei 2024 lalu, pasukan China kembali mengadakan latihan gabungan besar-besaran di dekat Taiwan.
Beijing kerap mengadakan latihan militer di Selat Taiwan sebagai ujung kekuatan terhadap Taipei.
Baca Juga: Kapal Perang Jepang Lintasi Selat Taiwan, Picu Protes China
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV