> >

Satu Tahun Genosida Gaza: Kehancuran Total Kehidupan akibat Serangan Brutal Israel

Kompas dunia | 10 Oktober 2024, 10:59 WIB
Seorang anak Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Konsep ini pertama kali muncul pada era Perang Vietnam, ketika profesor biologi Amerika Arthur Galston mengutuk penggunaan zat kimia berbahaya oleh militer AS yang merusak tanaman dan hutan.

Hingga Juni, kerugian lingkungan akibat perang di Gaza diperkirakan menyebabkan emisi karbon hingga 60 juta ton, menurut sebuah studi yang dilaporkan Euronews. 

Emisi dari 120 hari pertama konflik ini bahkan melebihi emisi tahunan dari 26 negara, dengan Israel bertanggung jawab atas 90% dari total emisi ini.

Menurut penilaian PBB, butuh lebih dari 100 truk selama 15 tahun untuk membersihkan hampir 40 juta ton puing dari Gaza, dengan biaya operasi diperkirakan antara $500 juta hingga $600 juta. 

Untuk membuang puing-puing ini, diperlukan tempat pembuangan sampah seluas antara 250 hingga 500 hektar, tergantung pada seberapa banyak puing yang dapat didaur ulang.

Baca Juga: Genosida, Edusida, Ekosida, Domisida, Urbisida: Berbagai Wajah Penghancuran oleh Israel di Gaza

Domisida: Penghancuran Rumah dan Permukiman Gaza

Serangan Israel terus menghancurkan rumah-rumah di Gaza, mengakibatkan kerusakan luas di wilayah tersebut. Berdasarkan laporan Kelompok Kerja Teknis Perumahan pada bulan September, sekitar 297.000 unit rumah di Gaza mengalami kerusakan, dengan 87.000 rumah hancur total, menurut pernyataan dari UNRWA.

Kerugian ekonomi akibat kerusakan infrastruktur di Gaza diperkirakan mencapai $18,5 miliar, dengan 72% dari total tersebut berasal dari kerusakan di sektor perumahan, 19% di sektor layanan publik seperti air, kesehatan, dan pendidikan, serta 9% di sektor bangunan komersial dan industri.

Setidaknya 1,9 juta warga Gaza kini menjadi pengungsi internal, termasuk mereka yang harus berpindah tempat berkali-kali.

Penghancuran Sistem Kesehatan Gaza

Serangan Israel juga menargetkan layanan kesehatan di Gaza. Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Israel telah melakukan 516 serangan terhadap sistem kesehatan Palestina di Gaza, serta 619 serangan di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, antara Oktober tahun lalu hingga 23 September.

Serangan ini mengakibatkan kematian 765 orang dan merusak 110 fasilitas kesehatan, termasuk 32 rumah sakit dan 115 ambulans. 

Di Tepi Barat, serangan terhadap sistem kesehatan ini mengakibatkan 25 kematian dan 111 cedera, dengan 444 ambulans dan 56 fasilitas kesehatan terkena dampaknya.

Penghancuran Warisan Budaya Gaza

Serangan brutal Israel juga menargetkan warisan budaya dan sejarah Gaza. Menurut UNESCO, hingga 17 September, 69 situs budaya di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan Israel. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU