Rusia Makin Frontal Mengutuk Serangan Brutal Israel di Lebanon dan Suriah
Kompas dunia | 10 Oktober 2024, 07:58 WIBMOSKOW, KOMPAS TV – Rusia makin frontal mengutuk serangan brutal Israel di Lebanon dan Suriah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, hari Rabu 9 Oktober 2024, mengutuk serangan udara Israel di Lebanon dan Suriah, menegaskan serangan tersebut melanggar hukum internasional dan menambah ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah.
Berbicara dalam konferensi pers di Moskow, Zakharova mengatakan meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata, Israel terus melakukan serangan udara di Lebanon, seperti laporan TASS hari Kamis, 10 Oktober 2024.
“Setiap hari jet tempur Israel meluncurkan serangan roket dan bom besar-besaran, dengan ratusan drone pengintai dan serangan aktif di wilayah selatan Lebanon,” ungkap Zakharova.
Dia menambahkan, “Kami menyaksikan pengabaian terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional,” seraya menyebut beberapa serangan dilakukan di wilayah padat penduduk di Beirut dan kota-kota lain.
Zakharova juga mengutip contoh dari serangan pada 27 September, ketika enam gedung bertingkat dihantam bom, mengakibatkan banyak korban sipil.
“Peringatan yang diberikan kepada warga Lebanon untuk mengevakuasi daerah tertentu terlalu umum dan tidak efektif, yang mengakibatkan jumlah korban sipil jauh lebih banyak daripada pejuang Hizbullah,” ujarnya.
Menurut Zakharova, lebih dari satu juta warga Lebanon kini menjadi pengungsi internal, sementara 400.000 lainnya berhasil melarikan diri ke Suriah sebelum serangan Israel di perbatasan Masna menghentikan jalur transportasi antara Beirut dan Damaskus.
Baca Juga: Moskow Siap Keluarkan Senjata Nuklir jika Barat Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh
Serangan Darat Israel ke Lebanon
Mengenai invasi darat Israel ke Lebanon, Zakharova menegaskan bahwa bentrokan antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah telah menunda kemajuan lebih lanjut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : TASS