> >

Perang Memanas, Hizbullah Balas Gempur Israel dengan 105 Roket, Haifa Jadi Target Utama

Kompas dunia | 8 Oktober 2024, 21:56 WIB
Seorang pria memeriksa apartemennya yang rusak akibat terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon di Kiryat Yam, Israel utara, pada Selasa (8/10/2024). (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

YERUSALEM, KOMPAS.TV — Tentara Israel melaporkan bahwa sebanyak 105 rudal ditembakkan dari Lebanon selatan ke wilayah utara Israel, termasuk kota Haifa, pada Selasa (8/10/2024). Serangan ini terjadi di tengah operasi militer Israel di Lebanon selatan, dan menargetkan beberapa permukiman di wilayah Galilea.

Serangan roket tersebut dilancarkan dalam dua gelombang, tak lama setelah pidato Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem. 

Di tengah eskalasi konflik ini, beberapa kota, termasuk Haifa, sempat diwarnai bunyi sirene yang memperingatkan ancaman serangan.

Media lokal Israel, Channel 12, melaporkan bahwa 12 orang mengalami luka ringan di wilayah Haifa dan Krayot akibat rentetan serangan roket tersebut. 

Beberapa roket dilaporkan menghantam langsung kawasan Haifa, termasuk Krayot, dan menyebabkan kerusakan material.

Menurut tentara Israel, serangan ini merupakan yang terbesar yang pernah diarahkan ke Haifa. Setidaknya lima roket dilaporkan mendarat di Haifa dan Krayot. 

Ynet News juga mengonfirmasi bahwa bombardir intens tersebut berasal dari wilayah Lebanon selatan, tepatnya dari lokasi yang sempat menjadi sasaran operasi darat tentara Israel pada Senin malam.

Wali Kota Haifa menyatakan bahwa salah satu gedung di kawasan Teluk Haifa terkena serangan langsung. 

Baca Juga: Israel Janjikan Tak Akan ada Keringanan Bagi Hizbullah, Klaim Bunuh 440 Anggota Perlawanan Lebanon

Ia pun menyerukan evakuasi beberapa pabrik kimia yang berada di sekitar area tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi mengenai langkah evakuasi tersebut. 

Selain itu, Wali Kota Haifa juga meminta tambahan anggaran untuk memperkuat perlindungan di kawasan pemukiman tua yang ada di kota tersebut.

Sementara itu, dilansir dari Palestine Chronicle, Hizbullah mengeklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang menargetkan posisi-posisi militer Israel di Dishon, Delton, serta pangkalan militer Glilot, yang berada di pinggiran Tel Aviv. 

Serangan ke pangkalan Glilot memicu sirene di berbagai daerah sekitar Tel Aviv. Selain itu, Hizbullah juga menembakkan roket ke posisi-posisi Israel di Shlomi, Hanita, dan Marj.

Sebagai balasan atas serangan tersebut, militer Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah sasaran Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa. 

Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian operasi militer Israel yang terus berlangsung sejak pecahnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon.

Dalam perkembangan lainnya, tentara Israel melaporkan bahwa seorang tentaranya terluka parah dalam operasi di Lebanon selatan. 

Israel juga mengumumkan penambahan satu divisi militer di wilayah tersebut untuk memperkuat pertahanan dan mengantisipasi serangan balasan dari Hizbullah. 

Baca Juga: Eskalasi Konflik Israel-Hizbullah Semakin Memanas, Kemlu RI Imbau WNI Tak Tunda Evakuasi

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Palestine Chronicle


TERBARU