> >

Pembelot Korea Utara Curi Bus demi Kembali ke Negara Kim Jong-Un, Menderita di Korea Selatan

Kompas dunia | 5 Oktober 2024, 11:26 WIB
Jembatan Tongil yang merupakan perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. (Sumber: Yonhap Via Korea Times)

SEOUL, KOMPAS.TV - Seorang pembelot Korea Utara memutuskan untuk mencuri bus demi kembali ke negara yang dipimpin Kim Jong-un itu.

Pria yang lari dari Korea Utara pada satu dekade lalu tersebut, memutuskan kembali ke bekas negaranya karena merasa menderita di Korea Sleatan.

Kepolisian Korea Selatan mengungkapkan pria tersebut ditangkap setelah mencuri bus dan nekat menyeberangi perbatasan ke Korea Utara.

Baca Juga: Ancaman Pemimpin Iran Ali Khamenei ke Israel, Hizbullah dan Hamas Akan Bangkit dan Tak Pernah Mundur

Kepolisian Provinsi Gyeonggi Bukbu mengungkapkan pria tersebut mengemudikan bus sekitar 800 meter di Jembatan Tongil sebelum kemudian menabrak barikade

Jembatan Tongil merupakan perbatasan terakhir pos pemeriksaan di mana warga sipil tak bisa memasukinya tanpa izin khusus.

Area tersebut dijaga oleh pasukan militer karena letaknya yang dekat dengan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, salah satu perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia.

Sejak kabur ke Korea Selatan pada 2011, pria berusia 35 tahun itu mengaku menderita dengan pekerjaan harian tanpa tempat tinggal.

Kepada polisi, ia mengatakan merindukan keluarganya di Korea Utara.

“Ia tinggal sendirian di Korea Selatan dan berada dalam kondisi sulit,” ungkap kepolisian dikutip dari CNN Internasional, Kamis (3/10/2024).

“Bagaimanapun, ia gagal beradaptasi di Selatan dan merindukan keluarganya di Korea Utara,” ujarnya.

Kasus dari pria ini termasuk langka, mengingat berdasarkan data resmi adalah lebih dari 34.000 pembelot Korea Utara tiba di Korea Selatan sejak akhir perang Korea pada 1953.

Namun, selama satu dekade terakhir, sekitar 30 orang kembali ke rumah.

Para pembelot dan pengacara mengatakan fakta bahwa sejumlah pembelot Korea Utara mencoba kembali ke negara itu, memperlihatkan kesulitan mereka untuk berasimilasi dengan kehidupan masyarakat Korea Selatan.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Paksa Orang Tua Korea Utara Menari di Hari Manula, sebagai Bentuk Terima Kasih

Pembelot pencuri bus, yang namanya tak diungkap oleh otoritas, tengah diselidiki atas sejumlah dakwaan termasuk pencurian kendraan, mengemudi tanpa SIM, pelanggaran perlindungan markas militer, dan pelanggaran Undang-Undang (UU) Keamanan Nasional.

Menurut polisi ini bukan pertama kalinya pembelot Korea Utara berusaha melewati jembatan untuk kembali ke negaranya.

Pada September 2021, seorang perempuan berusia 60 tahunan-an mencoba melewat jembatan dengan berjalan kaki, namun kemudian ditangkap.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN Internasional


TERBARU