Terungkap Misi Jenderal Iran yang Tewas Bersama Nasrallah, Ingin Peringatkan Pemimpin Hizbullah
Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 14:39 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Terungkap kenapa ada jenderal Iran yang tewas bersama pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Wakil Komandan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Abbad Nilforoushan bersama Nasrallah tewas dalam serangan Israel ke Beirut, Jumat (27/9/2024).,
Keberadaan Nilforoushan di markas Hizbullah ternyata mengemban misi dari pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Baca Juga: Iran Siap Perang Kapan Saja, Serangan Ratusan Rudal ke Israel Disebut Unjuk Kekuatan Militer
Dikutip dari The Times of Israel, Rabu (2/10/2024), tiga sumber Iran mengungkapkan Ali Khamenei menugaskan seorang pengirim pesan untuk memperingatkan Nasrallah adanya upaya Israel untruk membunuhnya.
Informasi tersebut diterima Khamenei dari laporan intelijen yang mengungkapkan adanya operasi Israel di dalam Hizbullah, yang berusaha membunuhya.
Menurut sumber, yang merupakan pejabat senior Iran, adalah komandan Garda Revolusi Iran, Brigjen Abbad Nulforoushan, yang menjadi pengirim pesan.
Ia diperintahkan untuk meminta Nasrallah untuk segera pergi dari Lebanon, karena adanya upaya pembunuhannya yang dilakukan Israel.
Namun, serangan Israel ternyata datang lebih cepat dan membuat Nasrallah serta Nilforoushan tewas dalam insiden tersebut.
Sementara ratusan rudal yang dikirimkan Iran ke Israel merupakan bentuk pembalasan atas kematian Nasrallah dan Nilforoushan, dan juga atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Ali Khamanei sendiri langsung dipindahkan ke lokasi aman di dalam Iran sejak Sabtu (28/9/2024), usai insiden tersebut.
Kematian Nasrallah membuat otoritas Iran untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait adanya penyusupan di antara pejabat Iran,
Penyelidikan dari pejabat Garda Revolusi hingga pejabat keamanan senior, ujar sumber pejabat Iran lainnya.
Sumber pejabat Iran yang pertama mengatakan mereka terfokus pada siapa yang sudah melakukan perjalanan keluar negeri, atau memiliki keluarga yang tinggal di luar.
Menurut sumber tersebut, Teheran sudah meningkatkan kecurigaan terhadap anggota Garda Revolusi Ira tertentu yang telah melakukan perjalanan ke Lebanon.
Baca Juga: Putin Bikin Kontroversi, Buat Undang-Undang Ampuni Terdakwa Kriminal jika Gabung Militer Rusia
Kecurigaan meningkat setelah salah satu dari mereka menanyakan keberadaan Nasrallah, khususnya menanyakan berapa lama ia akan tinggal di lokasi tersebut.
Menurut pejabat tersebut, orang itu telah ditangkap bersama beberapa orang lainnya, setelah muncul kekhawatiran di kalangan intelijen Iran.
Menurut pejabat yang menjadi sumber itu, keluarga "tersangka" telah pindah ke luar Iran, tanpa mengidentifikasi siapa "tersangka" yang dimaksud atau kerabatnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Times of Israel