> >

China dan Rusia Bersatu untuk Dunia Multipolar yang Adil, Apa Maksudnya?

Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 07:33 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu China Wang Yi bertemu di Moskow. (Sumber: TASS)

BEIJING, KOMPAS TV – China akan bekerja sama dengan Rusia untuk memperjuangkan keadilan di panggung internasional dan memfasilitasi pembentukan tatanan dunia multipolar, kata Wang Yi, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China sekaligus Menteri Luar Negeri China.

"China dan Rusia akan terus memperjuangkan keadilan internasional serta berkontribusi dalam membangun dunia multipolar," ujarnya dalam sebuah opini di koran The People’s Daily, yang didedikasikan untuk peringatan 75 tahun hubungan bilateral antara kedua negara, seperti laporan TASS hari Kamis, 3 Oktober 2024. 

"China dan Rusia memimpin dalam mewujudkan konsep komunitas umat manusia dengan nasib bersama, serta menjadi kekuatan yang menentang hegemoni, kebijakan sepihak, dan kebijakan yang berbasis kekuatan," kata Wang.

Menurutnya, mengejar tren historis menuju tatanan dunia multipolar "harus dianggap sebagai pilihan strategis bagi kedua negara."

Ia juga menekankan bahwa China dan Rusia saling mendukung kepemimpinan mereka di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dan BRICS, dengan melakukan upaya bersama untuk memperluas kedua organisasi tersebut.

"China dan Rusia akan terus memimpin secara aktif tren kemerdekaan dan kerja sama yang saling menguntungkan, bekerja keras dalam tata kelola global," ujar diplomat senior ini, merujuk pada hubungan dengan negara-negara Global South.

Baca Juga: Rusia Keras di Sidang Umum PBB, Serukan Dunia Multipolar dan Kecam Dominasi Barat yang Dimotori AS

Wang juga menekankan kedua negara akan memperingati 80 tahun kemenangan atas Nazisme dan dalam Perang Perlawanan Rakyat China Terhadap Agresi Jepang.

"Kami akan dengan teguh mempromosikan prestasi kemenangan Perang Dunia II dan bekerja sama untuk membentuk pandangan sejarah yang benar," tutur Wang.

"China dan Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan kekuatan terbesar di dunia. Mereka memiliki tujuan yang sama: memfasilitasi multipolaritas global, demokratisasi hubungan internasional, dan perlindungan sistem internasional yang berbasis pada PBB dan hukum internasional. Rusia dan China berbagi sikap tegas dalam norma dasar hubungan internasional terkait isu-isu seperti melawan hegemoni dan politik kekuasaan, sanksi sepihak yang tidak sah, yurisdiksi ‘tangan panjang’, serta campur tangan dalam urusan dalam negeri negara berdaulat," kata diplomat senior China ini.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : TASS


TERBARU