> >

Australia Umumkan Rencana Evakuasi Warga dari Lebanon, Siapkan Pesawat Berkapasitas 500 Kursi

Kompas dunia | 3 Oktober 2024, 11:35 WIB
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. Pada Kamis (3/10/2024), Menlu Wong menyatakan rencana Australia untuk evakuasi warganya dari Lebanon, menyusul situasi konflik di Lebanon yang semakin panas. (Sumber: Robert Kitchin/Pool Photo via AP, File)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyatakan bahwa pemerintahnya telah memesan pesawat komersial dengan kapasitas 500 kursi bagi warga negara Australia, penduduk tetap, dan keluarga mereka untuk meninggalkan Lebanon.

Penerbangan evakuasi ini dijadwalkan akan tinggal landas pada hari Sabtu (5/10) mendatang. Pernyataan ini disampaikannya pada Kamis (3/10/2024).

Kursi penerbangan tersebut tersedia untuk 1.700 warga Australia dan keluarga mereka yang diketahui berada di Lebanon, dengan dua penerbangan dari Beirut ke Siprus.

Baca Juga: Reaksi Keras China Usai Israel Serang Lebanon, Tuntut Negara Besar untuk Bertindak

"Apa yang ingin saya katakan kepada warga Australia yang ingin ikut (dalam penerbangan ini), silakan ambil pilihan apa pun yang tersedia bagi Anda," kata Wong kepada wartawan di Geelong, Australia.

"Jangan menunggu rute pilihan Anda," tambahnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Keputusan evakuasi warga Australia ini diumumkan setelah situasi di Lebanon berkembang semakin panas. Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara di pusat kota Beirut kini menjadi 6 orang, Rabu (2/10/2024). Sedangkan tujuh orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Israel Serang Lebanon, Setelah Dibombardir Rudal Iran

Serangan udara itu menghantam pusat kota dekat distrik permukiman Bashoura. Jumlah korban tewas yang tercatat sebelumnya adalah dua orang dengan 11 orang terluka.

Penduduk setempat melaporkan telah mencium bau seperti belerang setelah serangan itu. Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon menuduh Israel telah menggunakan bom fosfor yang dilarang secara internasional dalam serangannya ke Lebanon. 

Tuduhan ini bukan tak berdasar jika melihat rekam jejak serangan Israel di masa lalu. Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia pernah menuduh Israel menggunakan peluru pembakar fosfor putih di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan yang dilanda konflik.

 

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU