> >

Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel, Timur Tengah Memanas

Kompas dunia | 2 Oktober 2024, 09:44 WIB
Rudal yang diluncurkan dari Iran ke Israel melesat di langit malam seperti yang terlihat dari Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

TEL AVIV, KOMPAS.TV — Iran meluncurkan setidaknya 180 rudal ke Israel pada Selasa malam (1/10/2024). Serangan ini menambah ketegangan dalam konflik bertahun-tahun antara Israel, Iran, serta sekutu-sekutu Arabnya, dan memicu kekhawatiran terjadinya perang skala besar di kawasan Timur Tengah.

Sinar oranye dari rudal-rudal yang meluncur tampak melintasi langit malam Israel, diiringi bunyi sirene serangan udara yang memaksa warga bergegas menuju tempat perlindungan. 

Serangan ini hanya menyebabkan beberapa orang mengalami luka ringan, namun Israel langsung berjanji akan melakukan pembalasan.

Sebelum serangan Iran, Israel telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kepemimpinan Hizbullah di Lebanon. 

Israel bahkan meningkatkan tekanan terhadap kelompok militan yang didukung Iran itu dengan menggelar operasi darat terbatas di Lebanon selatan. Hizbullah sendiri terus meluncurkan roket ke arah Israel sejak pecahnya perang di Gaza.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebagian besar rudal Iran. Meski begitu, beberapa rudal dilaporkan jatuh di wilayah Israel bagian tengah dan selatan. 

Dua warga Israel terluka ringan akibat serpihan rudal, sementara seorang warga Palestina di dekat Jericho, Tepi Barat, tewas akibat ledakan rudal yang belum diketahui asalnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam serangan Iran tersebut. 

"Iran telah membuat kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayar harganya," kata Netanyahu dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Biden Perintahkan Tembak Jatuh Rudal Teheran, Pantau Perang Israel vs Iran dari Gedung Putih

Eskalasi Konflik

Selama bertahun-tahun, Israel dan Iran terlibat dalam perang bayangan, namun jarang sekali kedua negara ini terlibat dalam konflik langsung.

Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesar, terutama karena dukungan Iran terhadap kelompok militan Arab serta program nuklirnya. Iran sendiri menepis tuduhan bahwa mereka sedang mengembangkan senjata nuklir.

Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, memperingatkan bahwa Iran siap meluncurkan serangan lebih dahsyat jika Israel bertindak terhadap wilayah Iran. 

"Kami siap melipatgandakan intensitas serangan seperti yang terjadi tadi malam," ujarnya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU