> >

Rusia Gencarkan Serangan Udara ke 11 Wilayah Ukraina dengan Gelombang Drone Terbesar

Kompas dunia | 30 September 2024, 23:05 WIB
Dinas Darurat Ukraina, petugas pemadam kebakaran memadamkan api setelah Rusia menyerang kota tersebut dengan bom berpemandu pada malam hari di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 29 September 2024. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS TV — Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia melancarkan serangan udara ke 11 wilayah di negara tersebut, termasuk serangan rudal dan drone, pada Senin (30/9/2024).

Serangan ini menandai malam ke-33 berturut-turut Rusia melancarkan serangan di belakang garis depan, dengan rekor baru serangan drone terbanyak dalam satu bulan.

Di ibu kota Ukraina, Kiev, terdengar serangkaian ledakan dan suara tembakan senapan mesin sepanjang malam ketika pertahanan udara kota itu berupaya menangkis serangan drone selama lima jam. 

Meskipun serangan tersebut cukup intensif, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan baik di Kiev maupun wilayah lain. 

Namun, sebuah objek infrastruktur vital terbakar di wilayah Mykolaiv bagian selatan, ujar Gubernur Vitalii Kim tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rusia semakin sering menggunakan drone Shahed, yang lebih murah daripada rudal, dalam serangan udaranya di berbagai kota di Ukraina sejak invasi penuh Rusia pada Februari 2022.

Baca Juga: Ancaman Putin Paling Menakutkan Bukan Ubah Doktrin Nuklir Rusia, tapi Hal Ini

Pada bulan September 2024 saja, lebih dari 1.300 drone Shahed diluncurkan ke Ukraina, jumlah serangan drone terbesar dalam satu bulan sejak perang dimulai.

Di pihak lain, Ukraina juga telah mengembangkan generasi baru drone untuk medan perang dan serangan jarak jauh ke dalam wilayah Rusia. Pada hari Minggu, lebih dari 100 drone Ukraina ditembak jatuh di atas wilayah Rusia, menurut pejabat Rusia.

Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin merilis video untuk memperingati dua tahun aneksasi empat wilayah Ukraina dan kembali menuduh Barat mengubah Ukraina menjadi "basis militer yang ditujukan untuk Rusia."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU