> >

Iran: AS dan Eropa Janji Gencatan Senjata Gaza Bila Pembunuhan Haniyeh Tak Dibalas, Ternyata Tipu

Kompas dunia | 30 September 2024, 19:32 WIB
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, hari Minggu, 29 September 2024 mengungkap fakta mengejutkan, Amerika Serikat dan Eropa janjikan gencatan senjata di Gaza saat meminta Iran untuk tidak merespons pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Pezeshkian menyebut, ternyata itu hanya “tipu daya yang penuh kebohongan.” (Sumber: Anadolu)

TEHRAN, KOMPAS TV – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengungkap fakta mengejutkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Eropa janjikan gencatan senjata di Gaza saat meminta Iran untuk tidak merespons pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Pezeshkian yang menyebut hal itu pada Minggu (29/9/2024) lalu akhirnya mengungkapkab bahwa ternyata sikap AS dan Eropa soal gencatan senjata di Gaza hanya tipu daya yang penuh kebohongan.

Ia mengungkapkan fakta tersebut dalam rapat kabinet di Teheran saat mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Pezeshkian menegaskan serangan bom Israel yang menewaskan Nasrallah di wilayah selatan Beirut adalah kejahatan keji yang sekali lagi membuktikan bahwa rezim kriminal tersebut tidak mematuhi norma atau kerangka hukum internasional mana pun.

Presiden Iran itu juga menegaskan, janji pemimpin Barat yang menawarkan gencatan senjata jika Iran tidak merespons kematian Haniyeh, sama sekali tidak dapat dipercaya, seraya menegaskan tidak amanahnya para pemimpin Barat yang tidak bisa memegang omongan sendiri. 

“Membiarkan kriminal seperti ini bertindak lebih lama hanya akan memberi mereka kesempatan untuk melakukan lebih banyak kekejaman,” ujar Pezeshkian dalam rapat kabinet di Teheran, Minggu malam.

Iran sebelumnya sudah bersumpah akan memberikan balasan keras atas pembunuhan Haniyeh, yang terjadi sehari setelah ia menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian di ibu kota Iran. Haniyeh, mantan pemimpin Hamas, adalah tokoh penting dalam perlawanan terhadap Israel di Gaza.

Nasrallah tewas dalam serangan bom yang dilancarkan oleh Israel pada Jumat di Beirut. Kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi kematiannya hari Sabtu, 29 September 2024. 

Baca Juga: Usai Serangan Udara Gempur Yaman, Menhan Israel: Bagi Kami, Tidak Ada Itu Sasaran yang Terlalu Jauh

Foto terakhir Ismail Haniyeh saat bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian, kanan, pada awal pertemuan mereka di kantor Presiden di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Sumber: AP Photo / Iran Presidential Office)

Saat berbicara dalam Sidang Umum PBB di New York beberapa hari sebelum pembunuhan Nasrallah, Pezeshkian menyerukan agar para pejuang kebebasan di Lebanon tidak dibiarkan berjuang sendirian melawan kekejaman Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU