> >

Norwegia Pertimbangkan Bikin Pagar Perbatasan dengan Rusia, Mengikuti Langkah Finlandia

Kompas dunia | 30 September 2024, 08:05 WIB
Tanda perbatasan Storskog antara Rusia dan Norwegia terlihat di dekat Kirkenes, Norwegia, pada 28 September 2022. Norwegia sedang mempertimbangkan untuk membangun pagar di sepanjang perbatasan sejauh 198 kilometer yang berbatasan dengan Rusia. (Sumber: AP Photo)

HELSINKI, KOMPAS TV – Norwegia sedang mempertimbangkan untuk membangun pagar di sepanjang perbatasan sejauh 198 kilometer yang berbatasan dengan Rusia, terinspirasi dari proyek yang dilakukan oleh Finlandia, tetangga Nordiknya.

Menteri Kehakiman Norwegia, Emilie Enger Mehl, dalam wawancara dengan penyiar publik NRK hari Sabtu malam, mengatakan pagar perbatasan ini bukan hanya sebagai tindakan pencegahan, tetapi juga dilengkapi dengan sensor dan teknologi yang memungkinkan deteksi aktivitas di dekat perbatasan, seperti laporan Associated Press, Senin 30 September 2024. 

"Pagar perbatasan sangat menarik, tidak hanya karena dapat bertindak sebagai pencegah, tetapi juga karena memiliki sensor dan teknologi yang memungkinkan kita mendeteksi pergerakan orang di dekat perbatasan," ujar Mehl.

Pemerintah Norwegia tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk meningkatkan keamanan di perbatasan dengan Rusia di wilayah utara Arktik, termasuk pembangunan pagar, peningkatan jumlah personel penjaga perbatasan, atau memperketat pengawasan.

Stasiun perbatasan Storskog, satu-satunya titik persilangan resmi antara Norwegia dan Rusia, hanya mencatat sedikit upaya penyeberangan ilegal dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, jika situasi keamanan di kawasan Arktik semakin genting, pemerintah Norwegia siap menutup perbatasan dalam waktu singkat, menurut Mehl, yang pada musim panas lalu mengunjungi Finlandia untuk mempelajari penutupan perbatasan Finlandia dengan Rusia.

Baca Juga: Putin Dinilai Salah Langkah karena Ancam Finlandia yang Gabung dengan NATO

Penutupan perbatasan Finlandia pada akhir 2023 dipicu oleh masuknya lebih dari 1.300 migran dari negara ketiga tanpa dokumen yang sah dalam waktu tiga bulan, tak lama setelah Finlandia menjadi anggota NATO.

Untuk mencegah Rusia menggunakan migran sebagai bagian dari apa yang disebut Finlandia sebagai "perang hibrida," Helsinki kini membangun pagar sepanjang 200 kilometer di beberapa bagian perbatasan, yang juga menjadi bagian dari perbatasan eksternal Uni Eropa dan sayap utara NATO.

Pejabat perbatasan Finlandia menekankan bahwa pagar yang dilengkapi dengan sistem pengawasan canggih, yang ditempatkan di sekitar titik persidangan, sangat diperlukan untuk memantau dan mengendalikan pergerakan migran serta memberi waktu bagi otoritas untuk merespons.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU