Khawatir Ayatullah Ali Khamenei Bernasib Sama dengan Nasrallah, Pemimpin Iran Dibawa ke Lokasi Aman
Kompas dunia | 29 September 2024, 10:09 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel membuat Iran khawatir nasib yang sama menimpa pemimpin tertingginya, Ayatullah Ali Khamenei.
Pemimpin tertinggi Iran itu pun akhirnya dibawa ke lokasi aman di dalam negara tersebut.
Langkah menjaga Ali Khamenei itu disebut menunjukkan kegugupan otoriotas Iran setelah Israel meluncurkan sejumlah serangan ke Hizbullah di Lebanon.
Baca Juga: Pembunuhan Hassan Nasrallah dan Dampaknya terhadap Situasi Timur Tengah serta Hizbullah
Salah satu serangan udara Israel ke Beirut, Jumat (27/9/2024), berujung dengan terbunuhnya pemimpin Hibzullah Hassan Nasrallah.
Hizbullah sendiri merupakan sekutu Iran dengan persenjataan dan perlengkapan terbaik di wilayan itu.
Dikutip dari The Straits Times, Sabtu (28/9/2024), dua pejabat Iran di Teheran mengungkapkan Khamenei telah dibawa ke lokasi aman.
Sumber itu juga mengatakan Iran telah berhubungan dengan Hizbullah dan kelompok proksi lainnya di kawasan untuk menentukan langkah setelah pembunuhan Nasrallah.
Sumber tersebut menolak diidentifikasi mengingat sensitivitas dari masalah ini.
Selain membunuh Nasrallah, serangan udara Israel itu juga membunuh Wakil Komandan Garda Revolusi Iran Abbad Nilforoushan.
Ayatullah Ali Khamenei sendiri telah menyerukan bakal adanya pembalasan atas pembunuhan Nasrallah.
“Darah dari martir tak akan keluar tanpa adanya pembalasan,” kata Nasrallah.
Kematian Nasrallah sendiri merupakan pukulan keras bagi Iran.
Pasalnya, Nasrallah merupakan sekutu kuat Iran yang membantu menjadikan Hizbullah sebagai tulang punggung konstelasi kelompok sekutu Teheran di dunia Arab.
Jaringan sekutu regional Iran, yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, terentang dari Hizbullah di Lebanon hingga Hamas di Gaza.
Juga milisi dukungan Iran di Irak serta kelompok Houthi di Yaman.
Baca Juga: Israel Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Bagaimana Iran Akan Bereaksi?
Memuncaknya perlawanan proksi Iran dengan Israel itu terjadi setelah pertempuran Hamas dengan Israel yang terjadi nyaris setahun.
Israel yang berdalih membalas aksi militer Hamas di bagian utara wilayahnya, menggempur Gaza sejak 7 Oktober.
Lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza tewas karena gempuran Israel, dan kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Strait Times