> >

Rusia Bela Korea Utara dari Upaya Denuklirisasi, Mengerti Maksud Kim Jong-Un Jadikan Negara Nuklir

Kompas dunia | 27 September 2024, 14:30 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bertemu presiden Vladimir Putin di Rusia, berjanji memberi dukungan penuh kepada Rusia selama pertemuan di pusat peluncuran roket Rusia hari Rabu, (13/6/2023). (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia membela Korea Utara yang terus menjadi sasaran denuklirisasi yang diembuskan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, Kamis (26/9/2024).

Lavrov memandang gagasan denuklirisiasi Korea Utara sebagai masalah tertutup.

Baca Juga: Kamala Harris Kecam Saran Agar Zelenskyy Menyerah ke Rusia, Hantam Trump Secara Tak Langsung

Ia menegaskan pihak Rusia memahami logika Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang mengandalkan senjata nuklir sebagai landasan pertahanannya.

Kim Jong-un sendiri sudah mengumumkan bahwa Korea Utara merupakan negara nuklir.

Lavrov di laman kementeriannya, mengungkapkan bahwa Rusia akan berdiri bersama Korea Utara menentang, apa yang dikatakannya sebagai upaya pencegahan nuklir yang diperluas oleh Amerika Serikat (AS), dan sekutunya Jepang serta Korea Selatan.

“Ini jelas sebuah ancaman yang sangat serius dan nyata bagi keamanan wilayah,” tulis Lavrov di laman kementeriannya dikutip dari The Strait Times.

“Dalam kondisi ini, istilah denuklirisasi yang ditetapkan kepada Korea Utara telah kehilangan makna. Bagi, kami ini masalah tertutup,” kata Lavrov.

Lavrov juga mengatakan bahwa Rusia akan berdiri bersama Korea Utara, dalam menghadapi musuh bersama dan secara konsisten memperkuat persahabatan serta kerja sama.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Strait Times


TERBARU