> >

AS Ngamuk Putin Bakal Legitimasi Serangan Nuklir ke Ukraina, Kutuk Upaya Ubah Doktrin Nuklir Rusia

Kompas dunia | 27 September 2024, 11:33 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai pembaruan doktrin nuklir di Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu, 25 September 2024. (Sumber: Sputnik)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengamuk usai Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan upaya untuk melegitimasi serangan nuklir ke Ukraina.

Putin berencana mengubah doktrin nuklir yang memuat peraturan dan prasyarat penggunaan senjata nuklir Rusia pada Rabu (25/9/2024).

Dia mengatakan jika doktrin nuklir itu benar direvisi, serangan negara-negara non-nuklir yang didukung negara berkekuatan nuklir, ke wilayah Rusia akan dianggap sebagai serangan gabungan.

Baca Juga: Perubahan Doktrin Nuklir Rusia: Serangan Dibantu Kekuatan Nuklir Bisa Picu Respons Nuklir Moskow

Dengan demikian, Rusia dianggap berhak menggunakan senjata nuklirnya.

Tentu saja, kondisi itu akan membuat Ukraina ketar-ketir, karena mereka didukung AS, dan sejumlah negara pemilik senjata nuklir lainnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun mengecam upaya Putin mengubah doktrin nuklir Rusia tersebut.

Ia mengutuk keinginan Putin untuk melakukan itu dan menyebutnya sebagai tindakan tak bertanggung jawab.

“Ini jelas sangat tidak bertanggung jawab, dan saya pikir banyak pihak di dunia telah berbicara dengan jelas mengenai itu ketika dia (Putin) mengancam dengan senjata nuklir, termasuk China di masa lalu,” kata Blinken, Kamis (26/9/2024), dikutip dari harian Rusia, Pravda.

Dia pun mengatakan pernyataan Putin tak tepat waktu, ketika para peminmpin dunia berkumpul di New York, menghadiri Majelis Umum PBB pada pekan ini.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Pravda/RT


TERBARU